Optimis PAD Over Target

Baru Tercapai 82 Persen

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress- Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sejauh ini baru mencapai 82 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 25 miliar. Menyisakan waktu beberapa hari lagi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Welldo Kurniyanto SE MM didampingi Kabid Pendapatan, Tripuja Nugraha SSos menegaskan bahwa capaian PAD akan melampaui target yang ditetapkan.

\"Hasil perhitungan kami pada pertengahan bulan Desember 2018, capaian PAD sudah 82 persen. Kami optimis, target 2018 bisa terpenuhi, bahkan terlampaui,\" kata Welldo saat rekonsiliasi dan evaluasi PAD triwulan IV di Hotel Puncak Tahura, Rabu (19/12) kemarin.

Dikatakan Welldo, PAD Kabupaten Benteng terbagi 4 sumber. Yakni, pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta dari lain-lain PAD yang sah (lihat grafis). Dari 4 sumber PAD yang ada, sebagian besar memang belum mencapai target. \"Dari masing-masing target yang ditentukan, baru pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan telah mencapai 100 persen. Sisanya memang belum mencapai target,\" kata Welldo.

Berpedoman dengan tahun-tahun sebelumnya, progres pendapatan daerah memang terjadi di setiap penghujung tahun. Hal ini terjadi dikarenakan kesadaran wajib pajak (WP) serta wajib retribusi masih rendah. \"Kita sifatnya menunggu. Yang jelas, kami terus berkoordinasi dengan para wajib pajak serta OPD penyumbang retribusi untuk segera membayar kewajibannya,\" beber Welldo.

Sementara itu, Asisten III Setda Pemkab Benteng, Mun Gumiri SIP MH meminta agar BKD lebih agresif mengumpulkan PAD dari berbagai sumber. Pasalnya, PAD merupakan modal penting bagi Pemda Benteng untuk mempercepat pembangunan daerah di berbagai sektor. Seperti pasar, terminal, infrastruktur jalan dan jembatan serta pelayanan publik.

\"Bila perlu, BKD bekerjasama dengan personel Satpol PP Kabupaten Benteng dalam menggencarkan penagihan PAD. Ini bisa dilaksanakan pada tahun 2019 agar capaian PAD bisa lebih optimal,\" saran Mun Gumiri.(135)

Sumber: