Rokok Sumber Penyakit

Rokok Sumber Penyakit

Pelajar Diimbau Jauhi Rokok

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress- Saat ini perokok aktif di Bengkulu Selatan (BS) tidak hanya masyarakat umum. Namun sudah merambah ke dunia anak-anak. Oleh karena itu, sebelum anak-anak atau pelajar menjadi pecandu rokok, Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan rutin menggelar kampanye stop merokok ke sekolah-sekolah.

“ Kami minta anak-anak jauhi rokok, sebab rokok itu sumber penyakit,” kata kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, M Redhwan Arif S Sos MPH melalui Kasi Promosi dan PM, Dusiana Msi saat kampanye stop merokok di MAN 1 Talang Tinggi, Ulu Manna, Jum’at (14/12).

Dihadapan para pelajar, Dusi mengatakan jika rokok tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak. Sebab bisa menyebabkan penyakit paru-paru. Pasalnya lebih dari 40 zat kimia terkandung dalam rokok tembakau telah teruji dapat menyebabkan kanker. “ Bagi perokok aktif, 20 kali lebih lebih berisiko terkena penyakit kanker paru-paru disbanding perokok pasif,” imbuhnya.

Selain itu, sambung Dusi rokok tersebut juga menyebabkan penyakit jantung. Sebab merokok salah satu faktor terbesar yang berisiko penyakit jantung. Bahkan saat ini akibat penyakit jantung dalam tahun ini sudah lebih dari 60 ribu jiwa masyarakat Indonesia yang mati.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau para pelajar tidak hanya menjauhkan diri dari pelaku perokok aktif. Namun menghindarkan diri sebagai perokok pasif. Sebab dengan menjadi perokok pasif, akhirnya para pelajar akan mencoba untuk belajar merokok dan pada akhir akan menjadi perokok.

“ Kalau sudah menjadi pecandu rokok, tentu segala cara dilakukan untuk bisa mendapatkan rokok, hingga akhirnya pelajar bisa menjadi pelaku kejahatan,” bebernya.

Untuk itu, dirinya meminta para pelajar di Bengkulu Selatan agar menghindari asap rokok. Sebab dengan tidak merokok akan menjadikan tubuh sehat. Sehingga semangat belajar menjadi tinggi dan pada akhirnya bisa menjadi generasi muda Bengkulu Selatan yang berkualitas.

“ Roda pemerintahan dan pembangunan Bengkulu Selatan ke depan tergantung dari anak muda Bengkulu Selatan saat ini, jika anak mudanya sakit-sakitan, tentu masa depan Bengkulu Selatan juga tidak akan cerah,” tutup Dusi. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: