Resmikan Pabrik Pengolahan Biji Kopi
Kopi Bengkulu Siap Ekspor
BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress- Pabrik pengolahan biji kopi unggulan yang dimiliki oleh PT Citra Kopi Bengkulu akhirnya diresmikan oleh Gubernur Bengkulu, Dr drh H Rohidin Mersyah MMA, kemarin (13/12. Pabrik yang berada di Desa Taba Pasemah, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ini mampu memproduksi kopi berkualitas sebanyak 10 ton perjam. Dengan estimasi, pabrik bisa beroperasi selama 18 jam perhari, pabrik kopi ini mampu mengolah biji kopi mentah menjadi biji kopi berkualitas dengan jumlah 180-200 ton per hari.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bengkulu memberikan apresiasi kepada PT Citra Kopi Bengkulu yang merupakan pabrik kopi terbesar dan satu-satunya ada di Bumi Rafflesia. Keberadaan pabrik kopi ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan perekonomian Bengkulu melalui para petani kopi. \"Provinsi Bengkulu memiliki puluhan ribu petani kopi. Ini sudah berlangsung sejak turun temurun. Selain itu, cita rasa kopi Bengkulu juga sudah sangat dikenal,\" katanya.
Rasanya tes-nya unik, sangat balance dan tidak asam. Sacara nasional, Provinsi Bengkulu merupakan daerah Produksi kopi terbesar. \"Sebab itulah, sudah sepantasnya, kopi bengkulu dikenal ke seluruh mancanegara,\" kata Gubernur.
Mendukung agar ekspor kopi Bengkulu bisa berjalan lancar, Gubernur menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan turut andil dan mengambil peranan besar. Diantaranya, menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu satu-satunya untuk membawa kopi Bengkulu ke luar. Selanjutnya, kata Gubernur, dirinya juga akan menyiapkan branding merek untuk kopi asli dari berbagai Kabupaten se-Provinsi Bengkulu, yakni dengan nama Bengkulen Kopi atau kopi Bengkulu.
\"Branding merek ini milik kita bersama. Siapapun yang membawa kopi Bengkulu, tentunya harus bermerek Bengkulen Kopi. Tak ada merek lain. Dengan bangkitnya kopi Bengkulu, diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat,\" kata Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga mengungkapkan, terdapat sekitar 54 ribu hektare (Ha) perkebunan kopi milik warga yang berada di kawasan hutan produksi terbatas. Gubernur mengaku akan memperjuangkan agar hutan produksi beralih fungsi menjadi hutan sosial yang terdaftar secara resmi Kementerian Kehutanan RI.
\"Dengan adanya legalitas yang jelas, masyarakat tak perlu khawatir atau takut lagi dengan petugas kepolisian kehutan yang akan menggusur lahan perkebunan mereka. Kami harap, Kementerian Kehutanan bersedia mendukung rencana ini,\" harap Rohidin.
Sementara itu, Direktur PT Citra Kopi Bengkulu, Bebby Husie mengatakan, pihaknya membuka peluang kepada semua pengumpul kopi untuk menyuplai kopi mentah ke pabrik telah didirikannya. Selanjutnya, kata Bebby, kopi dari para pengumpul akan melalui proses sterilisasi dan pengeringan yang dilakukan oleh mesin. Dengan menggunakan mesin yang ada, kata Bebby, mesin akan secara otomatis menyortir biji kopi yang berkualitas buruk. \"Bagi pengusaha yang mau ekspor, kami akan terima untuk diolah dan disterilkan sebelum akhirnya diekspore ke sejumlah negara di Eropa,\" kata Beby.
Dari hasil penelusuran, kata Bebby, produksi kopi di Provinsi Bengkulu tergolong tinggi, yakni mencapai 70-80 ton pertahun. Sebab itulah, dirinya berharap agar para petani kopi bisa mempertahankan perkebunan mereka. \"Jika tak ada halangan, ekspor kopi secara perdana akan dilakukan pada bulan April 2018,\" kata Bebby.
Pantauan Bengkulu Ekspress, peresmian pabrik kopi berlangsung lancar dan sukses dengan dihadiri oleh Ketua DPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Ivan Anwar, Kapolda Bengkulu, Danlanal Bengkulu, Ka BINDA Bengkulu, Bupati Benteng Dr H Ferry Ramli SH MH seluruh pengusaha kopi serta para pimpinan media cetak dan elektronik se-Provinsi Bengkulu.
Di lokasi yang sama, Bupati Benteng menyambut baik keberadaan pabrik kopi di Kabupaten Benteng agar mampu menyerap tenaga kerja lokal. Bupati berharap pabrik kopi bisa membeli kopi dengan harga yang lebih tinggi sehingga membuat kesejahteraan petani meningkat. \"Kami juga akan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga lahan perkebunan kopi mereka. Tak hanya itu, lahan yang selama ini terbengkalai juga harus dimanfaatkan. Tanaman kopi merupakan pilihan yang tepat,\" kata Bupati
Produksi Kopi Bengkulu 54 Ribu Ton
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengaku, produksi kopi Bengkulu cukup tinggi bahkan mencapai 54 ribu ton. Tingginya produksi kopi tersebut mendorong Pemerintah untuk melakukan ekspor kopi ke luar negeri. Realisasi tersebut nampaknya akan berjalan lancar, setelah pabrik kopi di Bengkulu beroperasi. \"Produksi kopi kita besar, jadi kami usahakan akan melakukan ekspor kopi ke luar negeri mengingat pabriknya nanti akan segera beroperasi,\" kata Ricky, kemarin (13/12).
Selain itu, berdasarkan perkebunan Kopi Robusta Bengkulu luasnya mencapai 94.611 Ha, antara lain berlokasi di Bengkulu Utara seluas 12.213 hektare, Kabupaten Mukomuko 147 hektare, Rejang Lebong 21.059 hektare, Kepahiang 24.017 hektare.
Kemudian di Kabupaten Lebong seluas 6.922 hektare, Bengkulu Selatan 3.082 hektare, Seluma 16.760 hektare, Kaur 7.985 hektare dan Kota Bengkulu seluas 21 hektare. \"Potensi kopi kita juga sangat bagus dan tersebar di provinsi Bengkulu, sehingga tak terlalu muluk jika kita menargetkan paling tidak setengahnya bisa menembus pasar internasional dan bisa menjadi penopang ekonomi Bengkulu,\" tutur Ricky.
Seperti diketahui total produksi kopi Bengkulu mencapai 54,9 ribu ton terdiri dari Bengkulu Utara sebanyak 3.590, Mukomuko 55 ton, Rejang Lebong 13.421 ton, Kepahiang 18.300 ton, Lebong 4.996 ton, Bengkulu Selatan 1.460 ton, Seluma 4.908 ton, Kaur 5.603 ton, Kota Bengkulu 2 ton, Bengkulu Tengah 2.586 ton. Akan tetapi total produksi tersebut saat ini diperkirakan telah mencapai diangka 70 ribu ton, karena beberapa tanaman kopi di Bengkulu telah mulai berbuah.
\"Jadi total tanaman kopi juga semakin lama semakin banyak ditanam masyarakat sehingga produksinya kedepan juga akan semakin tinggi lagi,\" ujar Ricky.
Selain itu, jika kopi Bengkulu dapat dikelola dengan baik maka kopi akan menjadi komoditas ekspor utama Bengkulu. Apalagi kopi Bengkulu termasuk tiga kopi terbaik di Indonesia. \"Kopi Bengkulu ini sangat bagus kualitasnya,tinggal bagaimana kita mengelolahnya saja agar siap ekspor,\" tutupnya.(999/135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: