Korem Ajak Pers Jaga Stabilitas Keamanan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Korem 041 Gamas Bengkulu menggelar coffe morning bersama insan pers di Balai Prajurit Korem 041/Gamas Bengkulu, kemarin (11/12). Dalam kesempatan itu, Kepala Staf Korem (Kasrem), Letkol Faturahman menegaskan bahwa menjaga stabilitas keamanan sangat penting. Sebab, dengan terciptanya keamanan, maka tidak akan terjadi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu untuk mewujudkan stabilitas keamanan tersebut dengan meminimalisir penyebaran informasi hoax atau berita bohong. Untuk itu, dibutuhkan peran media untuk mengawal agar penyebaran berita hoax bisa diminimalisir. \"Penyebaran informasi hoax itu perlu diwaspadai,\" terang Faturahman.
Ditegaskanya, penyebaran informasi hoax biasanya terjadi di media sosial. Aktornya yang perlu diwaspadia adalah berita-berita online. Untuk itu, masyarakat harus mampu memfilter berita-berita yang didapat dengan memastikan kebenarannya. \"Berita online yang perlu diwaspadai,\" tambahnya.
Namun, sampai saat ini Faturahman melihat belum ada yang mengkhawatirkan. Sebab, media di Bengkulu banyak yang resmi dan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik (KEJ). \"Mari kita pertahankan untuk tidak sebar berita hoax,\" ajak Faturahman.
Di sisi lain, Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Bengkulu, Kompol H Mulyadi mengatakan, masyarakat khususnya yang sering berkecimpung di media sosial harus tetap memfilter semua informasi yang diterima. Karena informasi yang ada di media sosial belum tentu benar. \"Kalau dapat informasi itu dibaca baik-baik, apa endingnya. Jangan langsung share-share yang belum tentu benar,\" ujar Mulyadi.
Terlebih saat ini menghadapi pemilu, sehingga sangat perlu penyaringan informasi. Jangan sampai informasi yang ada di warung kopi, justru dipercayai tanpa melihat kebenarannya. \"Kalau belum benar, jangan dulu percaya. Mari kita ciptakan kodisi daerah yang kondusif. Maka dari itu, dibutuhkan peran pers untuk menjaga ini,\" bebernya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Drs Syahyar Sahbudin mengatakan saat ini memang sudah canggih. Dalam sesaat, apapun informasi bisa didapatkan. Apalagi peran media sosial saat ini juga sudah cepat. Tapi, informasi yang ada di media sosial bukan termasuk karya jurnalistik. Sehingga perlu diantisipasi untuk melihat secara langsung kebenarannya.
\"Informasi di media sosial itu bukan berita, karena bukan karya jurnalistik. Jadi jangan dulu dipercayai. Terkhusus insan pers juga harus tetap berhati-hati dalam membuat berita. Jangan sampai ikut menyebarkan berita hoax,\" tutup Syahyar. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: