Aleksis’X Terancam Disegel, Diduga Tempat Maksiat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Kota Bengkulu terus menjalankan komitmennya memberantas tempat maksiat.
Setelah meratakan warung remang-remang di Pantai Panjang, Terminal Sungai Hitam dan Terimal Betungan, Pemkot akan menertibkan Aleksis\'x Spa yang diduga merupakan tempat hiburan hight class di Kota Bengkulu.
Tertujunya perhatian Pemkot terhadap Aleksis\'X Spa ini berdasarkan video goyangan erotis yang dilakukan wanita-wanita malam berpakaian super seksi yang sempat tersebar di media sosial.
\"Kami kaget menjadi viral di media sosial ada salah satu usaha spa yang ternyata di dalamnya mempertontonkan tari-tari erotis. Oleh karena itu, kami akan lakukan penertiban,\" kata Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE MM saat melakukan konferensi pers di ruang kerjanya, kemarin (10/12/2018).
Lebih lanjut pihaknya akan menelusuri terlebih dahulu persoalan tersebut secara mendalam, karena sejauh ini masih bersifat dugaan sementara.
Pihaknya akan membuktikan, sembari mempersiapkan tim dari Satpol PP untuk melakukan upaya penertiban tempat hiburan yang beralamat di depan Taman Makam Pahlawan Balai Buntar, Kota Bengkulu ini.
Wawali juga meminta Dinas Perizinan untuk kembali mengecek status izin yang dimiliki oleh usaha tersebut, karena dugaan sementara, izin yang dikantongi oleh pihak Aleksis\'X Spa itu hanya untuk melayani jasa spa bukan sebagai tempat hiburan malam yang menyediakan wanita-wanita penghibur.
\"Pertama, memastikan apakah memang ada izin penari erotis atau sejenisnya. Kalau tidak ada, berarti itu sudah melanggar. Tapi bisa dipastikan ini tidak ada,\" ungkapnya.
Dedy juga menegaskan, jika ada pelanggaran di suatu tempat usaha, maka pihaknya akan memberikan sanksi sesuai aturan berlaku seperti melakukan penyegelan atau menutup usaha tersebut.
\"Secepatnya, sekarang kami sedang mengumpulkan bahan-bahan. Salah satunya bahan dari media sosial, saya sendiri tidak sampai selesai melihat video itu karena sungguh tidak mencerminkan adat istiadat ketimuran dan juga tidak sesuai dengan norma agama,\" tandasnya.
Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, ulama, tokoh agama, tokoh adat dan stakeholder lainnya agar tercipta Kota Bengkulu yang religius, dan pihaknya tidak ingin Kota Bengkulu menjadi tempat maksiat untuk menghindari azab dari Allah SWT.
\"Mohon dukungannya agar kita jadikan Kota Bengkulu ini religius dan kita tidak ingin generasi muda kita tenggelam dengan kegiatan-kegiatan negatif,\" pungkas Dedy. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: