BKSDA Buka Jalur Penghubung Rejang Lebong-Kepahiang
CURUP, Bengkulu Ekspress- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan terus mengembangkan potensi wisata di kawasan TWA Bukit Kaba. Salah satunya akan membuka jalur penghubung antara Kabupaten Rejang Lebong dengan Kepahiang.
Kepala Resort Bukit Kaba I TWA Bukit Kaba, M Nurdin menjelaskan jalur penghubung tersebut nanti akan dibuka karena memang kawasan TWA Bukit Kaba sendiri berada didua kabupaten yaitu Rejang Lebong dan Kepahiang. Bahkan menurutnya dari total 14.600 hektar kawasan TWA Bukit Kaba sebagian besar berada di wilayah Kepahiang karena di Rejang Lebong hanya seluas 5.800 hektar.
Dijelaskan Nurdin, jalur penghubung antara Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Kepahiang tersebut nantinya akan dibuka mulai dari puncak Gunung Api Kaba di Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang menuju kawasan Bukit Hitam di Kabupaten Kepahiang.
\"Jalur penghubung ini nanti memiliki panjang sekitar 4 Km dan hanya bisa digunakan untuk manusia saja, bukan untuk kendaraan bermotor,\" sampai Nurdin.
Dengan dibukanya jalur penghubung ini nanti, maka menurut Nurdin dipercaya akan meningkatkan kunjungan wisata di kawasan TWA Bukit Kaba. Karena di lokasi jalur penghubung ini nanti para pengunjung akan menikmati sejumlah objek wisata di kawasan TWA Bukit Kaba yang selama ini masih tersembunyi atau belum tersentuh oleh wisatawan.
Sejumlah objek wisata yang akan ditemui tersebut seperti padang pandan dengan luasan sekitar 10 hektar, kemudian lokasi untuk melihat matahari dan terbit, mata air panas, air terjun hingga 12 tingkat, lokasi berkumpulnya satwa hingga pemandangan Kota Curup dan Kepahiang dari ketinggian.
\"Di lokasi Padang Pandan ini rencananya kita akan membuka camping ground, serta akan kita bangun menara pemantau hewan,\" papar Nurdin.
Lokasi Padang Pandan memang cocok untuk dijadikan lokasi camping ground, karena menurut Nurdin selain lokasinya yang cukup datar, juga tersedia sumber air yang cukup untuk para pendaki, camping ground ini dibangun agar para pendaki nantinya yang ingin bermalam bisa bermalam di sana sebelum melanjutkan perjalanan.
Sedangkan menara pemantau hewan, nantinya akan dibangun sehingga para pengunjung bisa menikmati hewan liar yang masih ada di kawasan TWA Bukit Kaba, karena memang di kawasan tersebut, dari survey yang mereka lakukan, menurut Nurdin masih menjadi lokasi berkumpulkanya sejumlah hewan liar mulai dari rusa, siamang beruang bahkan menurut Nurdin, harimau.
Sementara itu, untuk rencana pembukaan jalur penghubung dan pengembangan sejumlah objek wisata baru dikawasan TWA Bukit Kaba tersebut, menurut Nurdin baru akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Karena menurut Nurdin untuk desain tapak pengembangan objek wisata TWA Bukit Kaba itu sendiri baru selesai dilaksanakan tahun 2018 ini, sehingga realisasi dilapangannya baru akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: