Sektor Pertanian Lesu

Sektor Pertanian Lesu

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2018 tercatat sebesar 4,98 persen. Berdasarkan lapangan usaha, sektor perdagangan besar dan eceran menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar, yakni 8,29 persen (yoy), disusul sektor jasa lainnya sebesar 8,05 persen (yoy), dan sektor akomodasi dan makan minum sebesar 7,92 persen (yoy). Kontribusi sektor pertanian nyatanya menjadi sorotan. Sebab, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi justru jauh di bawah sektor perdagangan besar dan eceran yang hanya tumbuh 3,21 persen.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM menyalahkan pemerintah atas rendahnya kontribusi tersebut. Sebab, ada beberapa kebijakan yang justru tidak diawasi dengan baik oleh pemerintah, seperti pupuk subsidi tidak sampai 80 persen dinikmati petani. Belum lagi program bagi-bagi traktor yang tidak jelas.

\"Bahkan benih dari pemerintah kualitasnya jelek sehingga pertumbuhan padinya ada yang tinggi ada yang rendah. Jadi, banyak yang salah,\" kata Kamaludin, kemarin (27/11).

Lebih parahnya lagi, lanjutnya, pemerintah juga memaksakan para petani untuk menanam komoditas pertanian lebih cepat. Hal itu dilakukan agar terjadi peningkatan produksi yang signifikan. Namun, kenyataannya petani justru mengalami banyak kesulitan. Mulai dari cuaca yang tak mendukung hingga kesulitan mendapatkan komponen bahan baku karena arah kebijakan pemerintah yang tidak jelas. \"Jadi, sumber masalahnya itu pemerintah, harus dibenahi yang tidak benar tersebut,\" pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mensukseskan program pertanian di Bengkulu, salah satunya peningkatan produksi tanaman padi, jagung dan kedelai melalui program Upaya Khusus (UPSUS) Padi Jagung dan Kedelei (PAJALE) yang sudah dicanangkan Kementerian Pertanian RI dapat dicapai dengan maksimal.

\"Tim pelaksana program UPSUS PAJALE dibantu oleh pihak TNI sudah bekerja keras agar program ini berhasil dengan baik. Tim sudah bergerak ke seluruh kabupaten dan kota untuk memastikan proses verifikasi kelompok tani penerima program benar-benar siap melaksanakan program ini. Seluruh sarana produksi sudah disiapkan pemerintah baik benih, pupuk, pestisida dan sarana lainnya. Petani hanya menyiapkan lahan dan menggarapnya dengan baik,\" terang Ricky.

Ricky Gunarwan menjelaskan, Plt Gubernur Bengkulu, Dr Ir Rohidin Mersyah MMA sangat mendukung pelaksanaan program UPSUS PAJALE dalam rangka menunjang program ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Provinsi Bengkulu.

\"Bapak Gubernur mengingatkan agar seluruh stakeholder terkait saling bersinergi dan berkoordinasi dengan baik agar program ini berjalan sesuai dengan target yang diinginkan dan tidak bermasalah. Selain itu juga beliau sangat optimis provinsi Bengkulu tepat melaksanakan program ini karena potensi daerah yang sangat besar dalam pengembangan tanaman padi jagung dan kedelai, baik dari segi sumber daya alam, iklim kesuburan tanah maupun ketersediaan tenagakerja, Provinsi Bengkulu sangat mencukupi,\" jelas Ricky.

Menurutnya, hingga 2018 ini, program pengembangan padi jagung dan kedelai melalui UPSUS PAJALE di beberapa daerah sudah ada yang dipanen sekitar 500 ton padi, 50 ton jagung dan 10 ton kedelai.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: