Minat Jadi Pengusaha, Rendah

Minat Jadi Pengusaha, Rendah

BENGKULU, BENGKULU EKSPRESS - Hanya 0,8 persen penduduk Indonesia memilih bekerja sebagai seorang pengusaha. Angka ini jauh lebih rendah dibanding pengusaha dari negara tetangga, yang jumlahnya di atas 3 persen, yakni Singapura 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Vietnam 3,3 persen. Padahal, ekonomi sebuah negara diprediksi akan maju jika persentase pengusahanya di atas 2 persen.

\"Ironisnya, pengusaha muda di Indonesia termasuk Bengkulu hanya berada di bawah 1 persen dari total pengusaha di Indonesia. Bahkan, jumlahnya di Bengkulu tidak sampai 1.000 orang,\" kata Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu, Yuan Degama, kemarin (5/11).

Rendahnya jumlah pengusaha di Indonesia termasuk Bengkulu disebabkan pola pikir masyarakat yang masih berpatokan menjadi karyawan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, ada 4.872 pelamar CPNS di Pemprov Bengkulu, kemudian Kaur sebanyak 3.063 orang, Kepahiang 5.489 orang, Bengkulu Selatan 3.090 orang, Rejang Lebong 3.298 orang, Lebong 3.071 orang, Bengkulu Utara 2.283 orang, Seluma 4.771 orang, Bengkulu Tengah 3.888 orang, dan Mukomuko 4.942 orang.

\"Mestinya kita membuka diri menjadi wirausahawan, pengusaha. Artinya tidak bergantung dengan orang lain sebagai karyawan dan PNS, padahal membuka usaha adalah sangat menjanjikan,\" ujar Yuan.

Untuk menjadi pengusaha, lanjutnya, banyak hal yang dilakukan. Apalagi saat ini hidup di era milenial dengan segala kemudahan akses. Modernisasi mestinya dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan uang dan karya. Hanya saja, banyak orang terkendala permodalan.

Ia memberikan solusi bagi calon pengusaha yang memiliki modal rendah, yakni dengan membuka usaha paling mudah, seperti online shop, perantara jual beli, dan lainnya. Usaha itu tidak terlalu berisiko bangkrut dan membutuhkan modal besar.\"Sebenarnya usaha apapun pasti berisiko, tinggal kita siasati. Orang takut gagal pasti tidak akan maju, tidak besar, dan kokoh. Itu pepatah terkenal, sayangnya kita masih bergelut di situasi aman,\" ungkap Yuan.

Untuk itu, HIPMI Bengkulu berkomitmen untuk mendorong para pemuda yang ingin menjadi pengusaha. Salah satunya dengan mengajak para mahasiswa untuk berwirausaha. Selain itu, pihaknya juga gemar menggelar beberapa kegiatan yang tujuannya menumbuhkan pengusaha di Bengkulu.\"HIPMI Provinsi Bengkulu akan membantu para pemuda yang ingin menjadi pengusaha. Kami akan adakan kegiatan-kegiatan seperti seminar dan workshop untuk mengenalkan dan mempraktikkan dunia usaha kepada para pemuda di Provinsi Bengkulu,\" tutup Yuan.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, dr Anarulita Muchtar mengaku, selama ini pengusaha telah berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, termasuk Bengkulu. Maka dari itu, pengusaha harus terus menerus membantu pemerintah dalam mengerek ekonomi ke posisi yang lebih tinggi dari saat ini.\"Pengusaha selama ini bisa berperan dalam tingkatkan ekonomi. Untuk itu kami mendorong para generasi penerus bangsa untuk jadi pengusaha,\" ujar Anarulita.

Ia juga mengharapkan agar undang-undang (UU) pengusaha Pemula dapat segera disahkan. Karena, sampai saat ini jumlah pengusaha di Indonesia sangat berbanding terbalik dengan jumlah penduduk Indonesia. Ketika jumlah pengusaha semakin bertambah, maka kesejahteraan masyarakat bisa terkerek lebih jauh. Sebab, pengusaha bisa membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat Indonesia.\"Rasio pengusaha kita masih kecil. Kalau pengusahanya banyak, pajaknya juga meningkat kan,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: