Balita Tertimbun Longsor

Balita Tertimbun Longsor

\"sugionoBENGKULU, BE - Hujan deras yang terjadi kemarin sore (4/2) kembali menimbulkan bencana. Diduga akibat tidak mampu menahan debit air yang terlalu banyak sehingga menyebabkan pondasi salah satu tanah warga di Jalan Lombok RT 05/06 Sukamerindu Kota Bengkulu longsor. Longsoran tersebut menimpa salah satu rumah bedengan yang berada di bawah pondasi tersebut. Naasnya salah satu anak penghuni bendengan tersebut, Ragual Fanesa Geovani yang berumur 3 tahun tertimbun tanah longsoran.

Menurut Sugiono (34) penghuni bedengan yang juga ayah korban, peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu ia dan istri beserta tiga anaknya ada di ruang tengah sambil nonton televisi. Sedangkan anak bungsunya Ragual Fanesa Geovani sedang tidur di kamar.

Malam itu hujan lebat. Tiba-tiba terdengar suara bermuruh. Ia terkejut dan melihat reruntuhan batu pondasi dan longsoran tanah menghantam sisi kiri bangunan bedengdan menimbun sebagian kamar anak bungsunya. Pikiran Sugiono pun tersentak, mengingat kondisi anak bungsunya itu. Ternyata benar. Sang anak tersebut tertimbun material longsor. \"Kami lagi nonton. Tiba-tiba ada suara gemuruh seperti petir, kemudian ada batu yang keluar dari kamar kami,\" terang buruh harian ini.

Melihat sang anak tertimbun, Sugiono refleks mengais tanah dan batu longsoran itu dengan tangannya sendiri. Ajaib! Sang bocah itu ternyata selamat. Hanya menderita lecet di lutut dan memar sekujur badan. Setelah berhasil diselamatkan, anak bungsunya dibawa ke salah satu klinik di kawasan tersebut.

Kondisi rumah Sugiono juga mengalami kerusakan berat. Selain dipenuhi tanah dan reruntuhan batu, dinding sebelah kiri yang menutupi dapur dan kamar jebol. Tak hanya itu saja, motor Honda Beat ikut tertimbun.

Sementara itu Ketua RT 05 Ruslan, mengatakan kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi. Dan menurut keterangannya pondasi penahan tanah tersbut baru di buat sekitar 6 bulan yang lalu. Sedangkan korban baru menepati bedengan tersebut selama lima bulan.

\"Mungkin karena pondasi yang dibuat tidak menggunakan tulang serta saluran pembuangannya kecil sehingga tidak bisa menahan debit air akibat hujan,\" terang Ruslan. Pasca kejadian Lurah Sukamerindu beserta beberapa aparat kepolisan ikut meninjau lokasi.(251/cw3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: