Terlibat Narkoba, Wakil Ketua Golkar Mundur
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Senin 04-02-2013,19:50 WIB
KENDARI - La Ode Aca cukup satria. Tak mau Partai Golkar disangkutpautkan terus menerus dengan kasus hukum yang dialaminya, Wakil Ketua Bidang Kepemudaan dan Olahraga DPD Golkar Sultra itu memilih mengundurkan diri sebagai pengurus dan semua statusnya di Partai Golkar. Ia mengajukan surat resmi pengunduran dirinya itu tertanggal 1 Februari, diatas kertas bermaterai, yang ia tujukan kepada Ketua Golkar Sultra.
\"Ya, saya sudah menerima surat pengunduran diri itu, kami sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan La Ode Aca (mengundurkan diri),\" kata Ketua Golkar, Sultra, Ridwan BAE seperti dilansir KENDARI POS (JPNN Group), Senin (4/2).
Menurut Ridwan, itu membuktikan bahwa Ketua AMPG itu tak mau Partai Golkar ikut terbawa-bawa dengan masalah hukumnya sebagai pribadi, apalagi kemudian menjadikan partai ini citranya rusak di mata publik.
Surat La Ode Aca itu kemudian dijadikan rujukan DPD Golkar Sultra untuk membuat laporan kepada DPP Golkar mengenai masalah tersebut. Surat kepada DPP Golkar sudah dibuat dan akan segera dibawa ke Jakarta. Dalam surat yang diteken Ridwan tersebut, disampaikan adanya masalah penangkapan dan penahanan terhadap La Ode Aca, yang merupakan pengurus Golkar.
\"Ini adalah bagian dari respon kami terhadap penyampaian Pak Wakil Ketua DPP, Fadel Muhammad untuk tidak mentolelir kader yang tersangkut kasus Narkoba,\" tukas Ridwan.
Dalam surat itu, sebagai Ketua Golkar Sultra, Ridwan menyampaikan keprihatinannya atas apa yang dialami La Ode Aca karena sejatinya, ia adalah salah satu kader handal di Golkar, memiliki loyalitas serta militan dalam memperjuangkan kepentingan Partai Golkar. Di puncaknya, sebagai bentuk cintanya terhadap Golkar, ia memilih mengundurkan diri dan meninggalkan partai, demi nama baik organisasi di mata masyarakat.
\"Menurut saya ini contoh kader yang loyal. Karena ada beberapa pengurus Golkar, yang memang tidak bersentuhan dengan Narkoba, tapi kadar loyalitasnya justru lemah. Tapi apapun, yang dilakukan Saudara La Ode Aca itu tetaplah salah, dan biarkan beliau menjalani proses hukum ini. Soal pergantian di kepengurusan, otomatis, yang menjadi penggantinya adalah nama dibawahnya di dalam struktur kepengurusan, dengan status pelaksana, sampai adanya reshuffle kolektif kepengurusan nanti,\" tandas mantan Bupati Muna itu.
\"Jika kepastian hukum telah diterima La Ode Aca, tentunya status keanggotaan di Partai Golkar juga dapat ditentukan, apakah masih tetap mengantongi kartu tanda anggota (KTA) atau akan dicabut, sesuai AD/ART partai,\" tambahnya. Ia juga mengungkap dukungannya kepada kinerja kepolisian, dan berharap dan lebih aktif lagi mencari pihak-pihak yang terlibat narkoba di Sultra dan tidak berhenti kepada La Ode Aca.
Berkaca pada kasus La Ode Aca, untuk pola rekrutmen Caleg Pemilu 2014 nanti, Golkar Sultra akan mewajibkan setiap bakal Calegnya menjalani tes urine. Nantinya, Golkar bakal bekerja sama dengan BNP guna mensukseskan rencana ini. \"Supaya kader-kader yang duduk di parlemen itu benar-benar bebas dari Narkoba dan kosentrasi kerjanya memang untuk rakyat,\" pungkasnya.
(fas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: