Absen Sidik Jari Diubah

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Keluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengenai pola absensi dengan menggunakan sistem fingger print akhirnya direspon. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Benteng, teknis fingger print akhirnya diubah.Jika selama ini dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 hari, nantinya cukup dilakukan 2 kali saja.

\"Tak bisa dipungkiri, pemberlakukan untuk melakukan fingger print sebanyak 3 kali dalam sehari memang sangat merepotkan. Karena itulah, ini telah dikaji ulang,\" ungkap Asisten III Setda Pemkab Benteng, Mun Gumiri MH.

Dijelaskan Mun, perubahan dalam penerapan absensi fingger print tentu saja tak bisa dilakukan seperti membalikkan telapak tangan. Pihaknya telah melakukan kajian dan masih menunggu persetujuan dari Bupati Benteng.

\"Tinggal teken bupati saja. Jika tak ada aral melintang, penerapan 2 kali absen dalam sehari sudah bisa dilakukan pada awal tahun 2019 mendatang. Bila parlu, awal November 2018 sudah bisa diberlakukan. Lebih cepat lebih baik,\" tegasnya.

Menurut Mun Gumiri, absen fingger print merupakan terobosan untuk meningkatkan disiplin pegawai. Tak seperti tahun 2017 lalu, setiap ASN sudah harus tiba di kantor pagi hari untuk melakukan absensi, yakni pada pukul 06.00-07.45 WIB. Lalu, pada pukul 12.30-13.00 WIB absen siang (waktu istirahat) serta absen pada pukul 16.00 WIB saat hendak pulang.

\"Berpedoman dengan instansi-intansi vertikal yang ada, absen fingger print hanya dilakukan pada pagi dan sore hari. Kami yakin, ini lebih bijak untuk diterapkan,\" tandasya.

Terpisah, salah seorang PNS di lingkungan Setda Pemkab Benteng, Karli Alma Yulianti mendukung absen fingger print bisa dilakukan dua kali saja. Menurut dia, penerapan absensi pada siang hari terkadang membuat PNS menjadi kalang-kabut alias keteteran. Terlebih lagi saat sedang pergi ke luar kantor untuk kepentingan kedinasan.

\"Kami sangat setuju jika dilakukan 2 kali. Ini lebih efektif dan efisian,\" pungkas perempuan yang sebelumnya menjabat Kasubag Humas dan Dokumentasi ini.(135)

Sumber: