BPBD Kota Buka Sekolah Laut
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mengadakan kegiatan sekolah laut. Kegiatan tersebut dalam rangka Sosialisasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dalam Rangka Menumbuhkan Komitment Gerakan Pengurangan Risiko Bencana. Kegiatan sekolah laut itu berlangsung selama empat hari kedepan dari tanggal 25 hingga tanggal 28 September 2018, dimana kegiatan tersebut diadakan di Pantai Lentera Merah Bulau Baai Bengkulu, atau yang sering dikenal dengan RT 8. Kegiatan Sekolah Laut yang digelar oleh BPBD Kota Bengkulu itu melibatkan sedikitnya sebanyak 15 kelurahan yang ada di Kota Bengkulu terutama kelurahan yang ada di pesisir pantai yang sangat tinggi risiko bencananya, baik bencana gempa bumi, Tsunami dan angin putting beliung.
Kota Bengkulu merupakan Kota yang termasuk satu dari 136 daerah rawan bencana di Indonesia. Bencana tersebut bisa disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor yang disebabkan oleh manusia sendiri. Dimana dampak dari bencana itu dapat menimbulkan korban jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan. Kegiatan sekolah laut yang diselenggarakan ini juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, DKP, BKSDA, Pertamina, Pelindo, Sucopindo, Semen Merah Putih, Toyota, REI dan Hotel Madelin termasuk Komunitas Peduli Lingkungan Pesisir. Sementara kegiatan Sekolah laut itu dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonom dan Keuangan Pemda Kota Bengkulu Toni Alfian, MSi mewakili Sekda Kota Bengkulu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Selupati, SH mengatakan, salah satu upaya menurunkan indeks resiko bencana melalui Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang digalakkan oleh pihak BNPB yaitu salah satunya adalah melalui Gerakan Sekolah Laut seperti yang dilaksanakan oleh pihak BPBD Kota Bengkulu saat ini. Menurut Selupati, upaya membangkitkan kesadaran dan semangat gotong royong di masyarakat diperlukan adanya keterlibatan dan partisipasi masyarakat. Khususnya dalam menangani bencana, dan seperti halnya gerakan Sekolah Laut ini pun sangat membutuhkan partisipasi dari semua pihak. Gerakan Sekolah laut ini dikatakan Selupati bertujuan untuk melatih dan membekali masyarakat sehingga menumbuhkan Komitmen dan meningkatkan kapasitas dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya air dan laut di daerah Kota Bengkulu, hal ini dalam rangka Gerakan Pengurangan Resiko Bencana.
”Melalui kegiatan Sosialisasi Gerakan Sekolah laut ini diharapkan terciptanya jejaring komunitas pesisir laut sebagai bagian dari pengkaderisasi dalam memperkuat dan mengembangkan Gerakan Pengurangan Resiko Bencana, selain itu meningkatkan profesionalitas aparatur, masyarakat, relawan untuk peduli dalam mengantisipasi dan penaggulangan bencana yang terjadi di Kota Bengkulu,” papar Selupati. (cik12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: