Realisasi Investasi Capai Rp 2,3 T
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu hingga triwulan II 2018 mencatat realisasi investasi mencapai Rp 2,3 triliun. Pertumbuhan laju realisasi investasi tersebut tercatat lebih baik dalam lima tahun terakhir.
\"Dari tahun 2014 hingga 2018, angka realisasi investasi terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan,\" ujar Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Ir Hendri Poerwantrisno, Selasa (25/9).
Seperti diketahui, pada 2014 lalu nilai realisasi investasi yang ditanamkan oleh investor di Provinsi Bengkulu hanya sebesar Rp 215,6 miliar, yang terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berjumlah Rp 207,8 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp 7,8 miliar. Kemudian pada 2015, capaian realisasi investasi melesat hingga 276 persen yakni mencapai Rp811,1 miliar dengan pembagian berupa realisasi PMDN Rp 257 miliar dan PMA berjumlah Rp 553,9 miliar.
\"Angka realisasi investasi kembali bergerak positif pada tahun 2016 dengan nilai modal yang ditanamkan investor sebesar Rp1,7 triliun. Untuk PMDN, nilainya mencapai Rp763,3 miliar sedangkan PMA berjumlah Rp 949 miliar,\" kata Hendri.
Sementara itu pada tahun 2017, realisasi investasi tumbuh sebesar 21 persen yakni mencapai Rp2,1 triliun dengan pembagian berupa realisasi investasi PMDN senilai Rp296,5 miliar dan PMA tercatat sebesar Rp1,8 triliun. Membaiknya iklim berinvestasi di Bengkulu tersebut kata dia, memberi optimisme dan harapan untuk dapat mencapai target realisasi investasi tahun 2018. Pemerintah menargetkan total realisasi investasi tahun ini mencapai Rp3,7 triliun.
\"Hingga Triwulan II 2018, capaian realisasi investasi telah menyentuh angka Rp2,3 triliun yakni berupa realisasi PMDN Rp962,3 miliar dan PMA sebanyak Rp1,3 trilun. Kami akan terus mengejar sisa target itu hingga Desember nanti,\" tutur Hendri.
Pihaknya berharap dengan adanya trend positif atas tumbuhnya nilai realisasi investasi ini bisa memberikan sumbangsih bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Provinsi Bengkulu. Hal tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka kemiskinan.
\"Kami berharap, pertumbuhan investasi yang signifikan tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kemiskinan di Bengkulu,\" tutupnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM mengaku, untuk mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan, investasi bisa digunakan sebagai salah satu indikator dalam mereduksi angka pengangguran dan kemiskinan di Bengkulu. Semakin banyak nilai investasi yang masuk ke Bengkulu maka akan banyak masyarakat memiliki pekerjaan dan berhasil dalam mengurangi kemiskinan.
\"Saya pikir jika investasi tersebut untuk pembangunan yang berkontribusi pada padat karya maka akan sangat baik bagi masyarakat di Bengkulu,\" jelas Ahmad.
Akan tetapi, jika investasi tersebut hanya berfokus pada padat mesin maka kontribusi manusia didalamnya juga akan sangat sedikit. Untuk itu, pihaknya berharap segala investasi yang masuk Bengkulu dapat dimanfaatkan dengan baik seperti mempermudah perizinan dan memperbaiki infrastruktur yang ada agar banyak investor semakin tertarik menginvestasikan dananya di Bengkulu.\"Kita sama-sama berharap investor semakin banyak menanamkan dananya di Bengkulu,\" tutupnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: