Demokrat Tak Terpancing Isu Konspirasi Ala PKS

Demokrat Tak Terpancing Isu Konspirasi Ala PKS

JAKARTA - Pernyataan Presiden baru PKS Anis Matta tentang adanya konspirasi besar yang bertujuan menghancurkan partainya, menjadi bola liar. Meski demikian, Partai Demokrat sebagai partai utama penyokong pemerintah tetap menanggapinya dengan dingin. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, seluruh pihak tidak perlu menduga-duga arti dari statemen Anis. \"Sebaiknya tanya yang bersangkutan, apa maksud (pertanyaannya) secara eksplisit,\" katanya Sabtu (2/2). Menurut dia, tidak ada alasan kuat menghubungkan penetapan tersangka mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dengan partainya. \"Sebab, bukankah Demokrat juga ada masalah sama seperti halnya PKS?\" imbuh menteri koperasi dan UKM tersebut. Beberapa waktu terakhir, Demokrat juga terus diterpa badai kasus korupsi. Sejumlah kadernya, termasuk Ketua Umumnya Anas Urbaningrum, terseret-seret namanya dalam beberapa kasus. Bahkan, beberapa di antaranya sudah ditetapkan bersalah oleh pengadilan. \"Jadi memang lebih baik tanya langsung saja,\" imbuh Syarief. Selain soal adanya konspirasi besar, dalam orasinya setelah ditetapkan sebagai presiden PKS, Anis Matta juga sempat menyinggung perlunya melawan penggunaan otoritas dalam pemberantasan korupsi yang bersifat tirani. Lalu, bagaimana jika nanti juga akan menarik menterinya dari kabinet? Syarief menyatakan, keputusan tentang menteri itu tergantung pada PKS sendiri. Dan, tentu saja SBY sebagai pihak yang memiliki hak prerogatif. \"Kami tidak bisa mencampuri,\" kata sekretaris Sekretariat Gabungan (Setgab) tersebut. Sampai kemarin, kubu PKS sendiri tetap tidak mau mengungkapkan secara terbuka pihak mana yang disebut terlibat dalam konspirasi di balik penangkapan Luthfi Hasan Ishaaq. Bahkan, para elit PKS meminta publik tidak ikut-ikutan heboh soal konspirasi itu. \"Ketika ditanya siapa, biarlah itu menjadi agenda kami,\" kata Ketua DPP PKS Sohibul Iman dalam diskusi Prahara Karena Sapi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, kemarin. Dia menambahkan, konspirasi merupakan istilah yang natural dan sah-sah saja di dunia politik. \"Yang penting Pak Anis (Anis Matta, red) tidak menunjuk siapapun. Ini sesuatu yang sifatnya netral dan normatif. Sama sekali tidak bersifat menuduh orang,\" tegas Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR, itu. Sohibul menyampaikan, dari sisi substansi hukum, PKS sangat kooperatif. Tapi, dari sisi sosial politik, PKS khawatir ada free rider. Menurut Sohibul, pihaknya percaya pada integritas pimpinan KPK. Tapi, tidak semua pimpinan KPK mempunyai kontrol terhadap seluruh personil, termasul para penyidik di bawahnya. \"Bisa saja free rider ini masuk tidak melalui pimpinan KPK, tapi masuk melalui level bawah. Dalam konteks sosial politik, bisa saja pimpinan ter-faith accompli oleh suatu situasi yang sudah tercipta melalui proses di bawahnya,\" kata Sohibul.(dyn/pri/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: