Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Daya Beli

Pelemahan Rupiah Tak  Pengaruhi Daya Beli

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Nilai rupiah semakin terpuruk hingga berada di posisi Rp 14.820 per dollar AS, tidak berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Dr Retno Agustina Ekaputri SE MSc mengatakan, pelemahan rupiah kali ini tidak begitu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Sebab, seiring dengan melemahnya rupiah, pemerintah menjaga harga-harga, terutama makanan agar tetap stabil.

\"Tahun ini gaji kan naik, harga-harga juga cukup terjaga. Kalau harga beras naik sedikit, langsung intervensi,\" kata Retno, kemarin (9/9).

Ia menjelaskan, yang benar-benar akan merasakan dampak dari pelemahan rupiah adalah masyarakat kalangan menengah ke atas yang memiliki gaya hidup konsumsi barang-barang impor.

\"Jadi sebenarnya yang terkena dampak pelemahan, ya masyarakat kelas menengah atas yang kebanyakan impor, memakai barang-barang mewah, jalan-jalan ke luar negeri. Kalau masyarakat menengah ke bawah, mereka kan kebutuhan makan tetap tercukupi, harga-harga makanan kan terjaga,\" ujar Retno.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Endang Kurnia Saputra menjelaskan, transmisi dari pelemahan nilai tukar yang berlanjut akan mendorong kenaikan inflasi, khususnya dipengaruhi oleh imported inflation.

\"Memang akan terjadi imported inflation, akan tetapi untuk di Bengkulu saya rasa tidak, karena sangat sedikit yang melakukan impor, kecuali di Jakarta,\" tegas Endang.

Ia menjelaskan, kenaikan inflasi selanjutnya akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Jika inflasi cenderung tinggi, maka daya beli masyarakat cenderung menurun. Namun yang terjadi di Bengkulu adalah terjadinya deflasi, hal tersebut menunjukkan tidak terjadinya lonjakan harga yang begitu signifikan.

\"Namun demikian, BI dan pemerintah sudah berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek yang diharapkan dapat mengelola ekspektasi nilai tukar sehingga harapannya dapat meredam transmisi pelemahan nilai tukar rupiah pada inflasi dan konsumsi rumah tangga,\" tutup Endang.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: