Gudang Karet Padang Betuah Mulai Beroperasi

Gudang Karet Padang  Betuah Mulai Beroperasi

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Ini informasi penting bagi para pengepul (toke,red) dan petani karet di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Gudang karet di Desa Padang Betuah, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Benteng telah resmi beroperasi sejak sebulan lalu.

Pemilik gudang karet, Berlian menjelaskan usaha yang dirintisnya merupakan salah satu upaya untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, dengan adanya gudang karet, masyarakat bisa langsung membawa karetnya ke gudang tersebut.

\"Masyarakat bisa datang langsung untuk menjualkan hasil perkebunan mereka. Terkhusus petani karet di Desa Padang Betuah, berapapun barang yang diantar akan tetap kami layani,\" kata Berlian.

Sebelum usahanya didirikan, ia telah melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat. Baik persetujuan lingkungan ataupun dukungan secara moril.\"Perlu diketahui, tenaga kerja yang saya gunakan sebanyak 60 persen adalah warga setempat. Ini bisa menjadi wadah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Saya harap, Bupati dan Wabup Benteng juga memberikan dukungan,\" jelas.

Setiap harinya, Berlian rutin mengirim karet sebanyak 2 (dua) truk ke Provinsi Jambi. Rata-rata perhari kapasitas barang yang dikirim mencapai 24 ton.\"Dalam siklus jual beli yang saya terapkan, kami tak meninggalkan limbah di Desa Padang Betuah. Setelah ditimbang, karet yang dibawa toke langsung dipindahkan ke dalam truk untuk langsung dibawa pada sore harinya. Ini juga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar tidak terjadi pencemaran lingkungan,\" bebernya.

Ketika ditanya mengenai harga beli, Berlian mengatakan bahwa dirinya sengaja membeli barang dengan harga yang bervariasi sesuai dengan kadar air dan kualitas karet.\"Untuk hari ini (kemarin,red), harga beli berkisar Rp 8.000-10.400 per Kg. Sistem jual beli juga dilakukan secara kekeluargaan dan bisa tawar menawar,\" tandasnya.Terpisah, Kepala Desa (Kades) Padang Betuah, Khalidi menyambut baik keberadaan gudang karet yang berdiri di desanya tersebut.

\"Selain mempermudah petani dalam menjual hasil perkebunan, gudang karet juga telah menyerap tenaga kerja lokal,\" demikian Kades.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: