Kapal Besar Bisa Masuk Pelabuhan

Kapal Besar Bisa  Masuk Pelabuhan

Kedalaman Alur Sudah 7 LWS

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sudah sekitar dua minggu kapal keruk De Laperouse mengeruk alur Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu. Hasilnya, dari kedalaman awal 5,6 low water springs (LWS), saat ini kedalaman alur sudah mencapai 7 LWS. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu, M Junaidin SH mengatakan, dengan kedalaman itu, maka kapal-kapal besar yang sebelumnya tidak bisa bersandar ke pelabuhaan, seperti kapal peti kemas Meratus dan kapal besar lainnya sudah diperbolehkan masuk.

\"Hasilnya sudah signifikan dan kami sudah keluarkan pemberitahuan agar kapal besar kita bolehkan masuk ke pelabuhan,\" ujar Junaidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (3/9).

Diterangkannya, kapal keruk itu telah dikontak selama 60 hari ke depan. Dalam targetnya, kapal keruk itu harus bisa melakukan pengerukan sampai 10 LWS. Junaidin memastikan target itu mampu dicapai karena melihat progres percepatan pengerukan saat ini. \"Targetnya 10 LWS, kita yakin bisa selesai,\" tambahnya.

Tidak hanya kapal besar, kapal tongkang hingga kapal batu bara juga sudah bisa masuk ke pelabuhan jika kedalaman alur sudah mencapai 10 LWS. Dengan demikian, Pelabuhaan Pulau Baai akan kembali ramai seperti sebelum mengalami pendangkalan beberapa waktu lalu.

\"Kalau sampai 10 LWS nanti, kapal untuk transhipment batu bara bisa ke kolam pelabuhan,\" tutur Junaidin.

Selain pengerukan, KSOP juga telah mendorong agar PT Pelindo II Bengkulu mencari solusi agar alur tidak terus menerus mengalami pendangkalan. Sebab, jika terus melakukan pengerukan, akan menyebabkan uang negara akan lebih banyak dikeluarkan. Seperti pengerukan saat ini saja, uang negara yang digunakan sekitar Rp 64 miliar.\"Ini sudah kita sampaikan ke Pelindo. Mereka sekarang sedang melakukan kajian karena keruk terus itu juga akan banyak mengeluarkan anggaran,\" ungkapnya.

Jika dilakukan pengerukan, maka idealnya pengerukan itu harus dilakukan 2 kali dalam setahun. Karena dengan dua kali pengerukan alur, maka kondisi alur akan lebih terjaga. \"Idealnya memang dua kali dalam setahun untuk menjaga alur. Bisa dibayangkan, banyaknya anggaran untuk pengerukan,\" tandas Junaidin. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: