Tekan Kekerasan Anak

Tekan Kekerasan Anak

LEBONG, Bengkulu Ekspress – Tekan kekerasan terhadap anak dan perempuan, peran aktif desa dan kelurahan (93 Desa dan 11 kelurahan) yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Lebong, untuk membentuk Satuan Petugas (Satgas).

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (DPPAKB) Kabupaten Lebong, Drs Firdaus MPd mengatakan, bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan saat ini masih terjadi di Kabupaten Lebong maupun di Indonesia serta dunia.

“Untuk itulah, kita harus berupaya agar hal tersebut tidak lagi terjadi di Kabupaten Lebong,” jelasnya, kemarinDimana nantinya satgas perlindungan anak dan perempuan yang nantinya dibentuk, dapat melakukan pendeteksian dini terhadap orang-orang atau masyarakat yang adanya potensi melakukan kekerasan.

“Hal yang bisa dilakukan oleh satgas nantinya, baik itu melakukan pendekatan terhadap masyarakat yang adanya potensi melakukan kekerasan serta yang lainnya,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama, hingga saat ini Kabupaten Lebong baru memiliki 8 desa yang telah membentuk tim satgas perlindungan anak dan perempuan. Dimana ke 8 Satgas yang telah dibentuk tersebar di Kecamatan Lebong Atas sebanyak 6 Satgas dan sisahnya 2 satgas di Kecamatan Pelabai.

“Kita memiliki 93 desa dan 11 Kelurahan, dimana kita berharap minimal ada satu tim Satgas dari masing-masing Desa dan Kelurahan,” harapnya.

Ditempat terpisah, Robi Darwis SSos, seorang aktivis sosial mengatakan, bahwa Kabupaten Lebong juga seharsunya memiliki Save House (rumah aman) terhadap anak-anak. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Lebong sendiri masih belum ramah terhadap anak-anak.

“Dengan adanya Save House maka para anak-anak terutama anak-anak yang pernah mengalami kekrasan bisa mendapatkan perlindungan,” sampainya.

Untuk Kabupaten Lebong sendiri, pihaknya sudah cukup banyak menangani kasus kekerasan terhadap anak. akan tetapi karena belum memiliki Save House, membuat penanganan untuk mengembalikan psikologi anak-anak bisa seperti sebelum mendapatkan kekerasan, menjadi terhambat.

\"Karena tampa ada penanganan bantuan psikologi, maka anak-anak tidak bisa berkembang dengan baik,\" ujarnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: