Puluhan Sekolah Terbengkalai

Puluhan Sekolah Terbengkalai

\"kondisi CURUP, BE - Puluhan gedung sekolah yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2012, terbengkalai.  Pantauan wartawan, beberapa sekolah seperti SDN 09 Sindang Dataran bahkan belum selesai diatap. Kondisi yang sama juga terlihat di SDN 03 Bermani Ulu Raya untuk kegiatan rehap sedang bangunan sekolah juga belum tuntas dilaksanakan serta finishing bangunan lainnya. Tidak jauh berbeda, bangunan perpustakaan SDN 7 Binduriang yang juga melalui DAK tahun anggaran 2012 kondisinya pun demikian.

Seharusnya pekerjaan selesai 17 Desember 2012, meski bulan Februari 2013, kondisi gedung belum memiliki plafon, jendela dan pintu.  Terkait kondisi tersebut, Topan, Kepala SDN 7 Binduriang menerangkan, keterlambatan pengerjaan karena pasokan material atap gedung berupa rangka baja baru tiba, karena menunggu didatangkan dari konsultan pelaksana dan Dinas Pendidikan.

\"Selebihnya keterlambatan kami tidak tau, namun sempat kami tanya katanya masih menunggu material atau rangka baja, yang memasang atau juga kabarnya dari Jogyakarta,\" tutur Kepsek.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan Rejang Lebong Syafewi, S.Pd kepada wartawan menanggapi keterlambatan tersebut, tidak membantah. Ia menerangkan keterlambatan kerangka baja karena pekerjaan yang dilaksanakan secara serentak hingga kekurangan bahan baku rangka baja.

\"Bayangkan saja, seluruh Indonesia pekerjaannya serentak sehingga bahan baku tidak tersedia cukup,\" tutur Syafewi. Ketua Panitia Pelelangan Yudi Irawan, ST dikonfirmasi soal keterlambatan menerangkan, pekerjaan memang sudah habis kontrak. \"Namun saya rasa semuanya sudah selesai, kalau ada kekurangan silakan pihak sekolah laporkan kepada PPK (pejabat pembuat komitmen), untuk ditindaklanjuti karena masuk masa pemeliharaan,\" jawabnya.

Sementara itu, informasi diperoleh waratwan, seluruh paket-paket pekerjaan sudah dilakukan pencairan 100 persen pada akhir bulan Desember 2012. Sedangkan pekerjaan masih banyak ditemukan yang belum dikerjakan sesuai rancana anggaran biaya dan gambar rencana.  Terkait hal itu, Yudi menerangkan, kalau PHO (serah terima pekerjaan pertama) tidak harus pekerjaan tersebut mencapai 100 persen.

\"PHO pasti ada kekurangan, namun itu akan menjadi catatan dan tetap di lakukan serah terima pekerjaan. Sehingga PHO tidak bisa kita katakan selesai 100 persen, misalnya seperti ada temuan kaca pecah, atau kerusakan akibat pihak sekolah memaksa ingin menempati gedung baru,\" tuturnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: