Harus Kontrol Emosi

Harus Kontrol Emosi

JAKARTA, Bengkulu Ekspress- Setelah mengistirahatkan total pemainnya setelah pertandingan lawan Hong Kong pada 20 Agustus lalu, Timnas Indonesia U-23 telah berlatih sejak Rabu (22/8) pagi. Tidak seperti biasanya yang selalu memakan durasi selama 2 jam lebih, di Lapangan B Senayan Hansamu Yama dkk hanya berlatih kurang dari satu jam.

Pelatih Timnas Luis Milla tampaknya tidak ingin kondisi fisik anak asuhnya terkuras habis. Selain ingin benar-benar fit ketika melawan Uni Emirat Arab hari ini, Jum\'at (24/8), pelatih asal Spanyol itu juga tidak ingin pemainnya terbebani dengan latihan keras dan target menang.

Nah, dalam latihan kemarin tim dibagi jadi dua kelompok. Satu merupakan starting line up lawan Hong Kong dan sisanya pemain cadangan serta pengganti. Kedua kelompok itu mendapat materi latihan yang berbeda dari tim pelatih

Untuk starting line up, yang bermain di atas 80 menit seperti Stefano Lilipaly, Alberto Goncalves hingga Evan Dimas, lebih banyak melahap porsi latihan recovery. Hanya rondo dan jogging saja. sedangkan sisanya diberi sedikit latihan taktik, serta materi crossing dan penyelesaian akhir.

Asisten Pelatih Bima Sakit menjelaskan tidak ada strategi yang sangat khusus jelang melawan Uni Emirat Arab. Menurutnya, Milla hanya meminta anak asuhnya benar-benar mempelajari hasil dari pertandingan yang sudah dijalani sebelumnya, terutama lawan Hong Kong dan Palestina. ’’Ya karakternya hampir sama soalnya. Relatif pemain-pemainnya tinggi juga,’’ paparnya.

Bima juga menerangkan Milla banyak membagi pengalamannya ketika melatih di Uni Emirat Arab pada 2013 lalu. Tepatnya di klub Al Jazira. Dari situ, satu hal yang wajib diwaspadai adalah bagaimana pemain lawannya itu sangat bagus memancing emosi lawan-lawannya. ’’Jadi anak-anak harus bisa kontrol emosi. Semangat tetap dijaga dan harus sangat berhati-hati,’’ jelasnya.

Seringnya Uni Emirat Arab memancing emosi lawannya terbukti dalam laga uji coba melawan Malaysia pada 10 Agustus lalu. Berawal dari pemain Uni Emirat Arab bernama Mohamed Khalfan Al Harasi yang bersitegang dengan pemain Malaysia Adib Zainudin, kerusuhan antara kedua tim terjadi. Adu jotos hingga ruang ganti pun tidak terhindari.

Karena itulah, Milla terlihat sangat berhati-hati dalam menyiapkan timnya. Beberapa kali, ada diskusi yang dilakukannya pagi kemarin di lapangan. Terutama kepada pemain-pemain senior seperti Lilipaly dan Beto.  ’’Tidak ada yang penting. Hanya ngobrol biasa saja. kan pas pertandingan (24/8) itu satu bulan tim ini berkumpul sejak TC. Jadi Milla ingin kekompakan tetap terjaga saja,’’ ucapnya.

Intinya, mantan gelandang timnas itu mengatakan Milla meminta anak asuhnya untuk benar-benar fokus di pertandingan. fokus di strategi yang sudah dilatih, tanpa harus melihat bagaimana lawannya. ’’Jangan terpancing, harus bermain maksimal,’’ jelasnya. Kapten tim Hansamu Yama membenarkan jika pelatihnya meminta tim untuk bisa tahan emosi. Jangan sampai beberapa kejadian yang selama ini merugikan tim terkait kontrol emosi terjadi di laga lawan Uni Emirat Arab. ’’Banyak-banyak Istigfar, Insya Allah bisa, saya optimis menang,’’ tegasnya.

Apalagi, ada motivasi tersendiri selain ingin meraih target menembus 4 besar, motivasi lainnya adalah bisa mengalahkan tim asal Timur Tengah. ’’Kami ingin sekali pecahkan rekor bisa menang lawan tim timur tengah. Kami ingin itu terjadi,’’ harapnya. (rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: