BBM Solar Subsidi Harus Tepat Sasaran
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menanggapi isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi di Bengkulu membuat PT Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan solar bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Bentuk pengawasan yang dapat dilakukan masyarakat yaitu ikut dalam mengawasi penyaluran BBM subsidi dari SPBU ke pembeli, agar tidak dijual kembali kepada yang tidak layak menerimanya.
\"Kami berharap masyarakat dapat membantu mengawasi penyaluran BBM subsidi, agar tidak dijual kepada bukan penerimanya,\" kata Sales Eksekutif Retail Pertamina Bengkulu, Indra Pratama, kemarin (14/8).
Hal ini dilakukan mengingat hampir 70 persen BBM bersubsidi ternyata dipakai bukan oleh masyarakat yang tidak mampu tetapi masuk kedalam tanki-tanki bensin kendaraan masyarakat yang taraf hidupnya menengah ke atas. Padahal seharusnya masyarakat yang taraf ekonominya menengah keatas atau yang sudah memiliki mobil mewah pribadi, memiliki kesadaran yang penuh untuk tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi. \"Hal tersebut sudah jelas tertuang didalam Perpres 191 Tahun 2014,\" tegas Indra.
Didalam Peraturan Presiden (Perpres) tersebut salah satunya ada peraturan yang mengatur jenis-jenis konsumen yang berhak mengkonsumsi BBM bersubsidi. Konsumen atau masyarakat yang berhak mengkonsumsi BBM bersubsidi didalam peraturan diantaranya transportasi angkutan, kendaraan plat hitam, kendaraan plat kuning roda empat dan enam.
\"Selain itu, kendaraan yang tidak boleh mengkonsumsi BBM subsidi yaitu kendaraan yang dimiliki perusahaan karena itu sifatnya komersial,\" jelas Indra.
Kendaraan milik perusahaan dilarang mengkonsumsi BBM bersubsidi karena kepentingannya bukan untuk rakyat kecil. Lebih lagi perusahaan tersebut adalah pertambangan dan perkebunan yang memiliki lahan lebih dari 2 hektar juga tidak boleh membeli BBM bersubsidi. \"Apa iya konsumen yang mengantri itu, lahannya tidak lebih dari dua hektar, jangan-jangan lebih, masyarakat harus awasi itu,\" kata Indra.
Oleh karena itu, Pertamina mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama mengawasi distribusi penyaluran BBM bersubsidi di lapangan. Jangan sampai BBM bersubsidi seperti solar dimanfaatkan oleh oknum yang salah. \"Kami berharap masyarakat bisa mengawasi stok solar di lapangan agar lebih tepat sasaran,\" imbuh Indra.
Terkait stok BBM subsidi jenis solar, Pertamina menjamin tersedia sampai 31 Desember 2018 mendatang. Pertamina telah menyalurkan solar bersubsidi di Bengkulu melebihi kuota dari BPH Migas. \"Pada bulan Juli 2018, Pertamina telah menyalurkan solar melebihi kuota BPH migas sebesar 3.100 KL,\" tukas Indra.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, H Ir Ahyan Endu mengatakan, permasalahan solar di Bengkulu memang masih disebabkan oleh mayoritas masyarakat menengah keatas yang menggunakan BBM solar bersubsidi, dampaknya terhadap ekonomi akan sangat signifikan karena harga produksi dan logistik barang akan meningkat. \"Kami juga berharap masyarakat dapat mengawasi BBM solar bersubsidi agar lebih tepat sasaran,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: