Pangan Non Tunai Bergulir

Pangan Non Tunai Bergulir

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress- Jika tak ada aral melintang, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) akan mulai memberlakukan program pangan non tunai, terkhusus bagi warga kurang mampu. Kepada Bengkulu Ekspress, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Benteng, H Meizuar SH MM menjelaskan, bahwa program pangan non tunai yang akan disalurkan nanti merupakan pengganti program bantuan beras sejahtera (rastra).

\"Dari hasil koordinasi dengan pusat, program pangan non tunai akan direalisasikan pada tahun 2018 mendatang,\" kata Meizuar.

Berbeda dengan bantuan rastra, Meizuar menjelaskan bahwa ada perubahan sistem penyaluran bantuan pangan non tunai. Dimana, setiap warga miskin penerima bantuan nantinya akan diberikan kartu khusus yang merupakan syarat untuk mengambil bantian tersebut. \"Nantinya, penerima bantuan pangan non tunai bergulir akan kami berikan kartu khusus,\" jelas Meizuar.

Pria yang sebelumnya menjabat, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Benteng menjelaskan, warga miskin nantinya bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk berbelanja pada sebuah warung khusus yang telah disiapkan di masing-masing kecamatan.

\"Setiap penerima nantinya akan diberikan jatah senilai Rp 100 ribu per orang. Dengan uang tersebut, masyarakat bisa lansung membelanjakannya di warung khusus yang menyediakan sembako kebutuhan masyarakat. Seperti beras, telur ataupun bahan makanan pokok lainnya,\" jelas Meizuar.

Dengan adanya bantuan sosial ini, Meizuar berharap agar apa yang disalurkan bisa membantu perekonomian masyarakat yang tergolong kurang mampu. Agar bantuan bisa disalurkan secara tepat sasaran, Meizuar mengaku akan melakukan pendataan ulang terhadap penerima rastra yang nantinya akan bertransormasi sebagai penerima bantuan pangan non tunai bergulir.

\"Sampai saat ini, laporan mengenai adanya penyaluran rastra yang tak tepat sasaran memang seringkali terdengar. Kedepan, kami akan benar-benar serius dan selektif menentukan penerima bantuan yang tepat. Jika ada masyarakat yang sudah memiliki kemampuan ekonomi baik, tentu saja mereka akan kami coret dan merekomendasikan warga lain yang lebih berhak,\" pungkas Meizuar.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: