Abrasi Makin Mengancam
BENTENG, Bengkulu Ekspress - Daratan di pesisir pantai wilayah Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin berkurang. Dari pengakuan Ketua Kelompok Nelayan Kecamatan Pondok Kelapa, Sandes Ibrahim, terdapat sekitar 100 meter daratan telah menghilang (lenyap). Hal ini terjadi secara berangsur setiap waktu.
\"Saya sudah puluhan tahun bertempat tinggal di sekitaran pesisir pantai. Sejak 15 tahun terakhir, diperkirakan ada sekitar 100 meter lenyap akibat terkikis abrasi,\" ungkap Sandes Ibrahim.
Menurut Ibrahim, abrasi terjadi akibat kekuatan ombak wilayah pantai Kecamatan Taba Penanjung. Bahkan, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas berupa mandi pantai di kawasan tersebut.\"Jika dirincikan, setiap tahun ada sekitar 2 meter lahan yang terkena abrasi. Bahkan, jika cuaca sedang ekstrem, abrasi bisa semakin parah,\" tutur Ibrahim.Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan bahwa daratan pesisir pantai banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat. Baik itu untuk menanam pohon kelapa ataupun menjadi kawasan perumahan nelayan.
\"Daratan juga membuat puluhan rumah warga yang berada di tepi pantai menjadi terancam. Bisa dilihat langsung, beberapa rumah hanya menyisahkan jarak sekitar 2-3 meter dari bibir pantai,\" tandasnya.
Menyikapi fenomena alam ini, Ibrahim mengharapkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis bisa lebih peduli terjadap nasib nelayan. Jika tak segera ditangani, perumahan warga atau bahkan jalan lintas Kota Bengkulu- Kabupaten Bengkulu Utara bisa ikut tertelan lautan. \"Puluhan pohon kelapa terpaksa kami tebang karena sudah hampir roboh. Kami bisa memanfaatkan kayunya sebelum pohon kelapa beserta daratan ikut tergerus lautan. Besar harapan kami agar segera dibangun penahan gelombang untuk mengantisipasi terjadinya abrasi,\" tandasnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: