Agen Batavia Rugi Ratusan Juta
BENGKULU, BE - Sekitar 35 biro atau agen perjalanan di Bengkulu yang selama ini menjual tiket maskapai penerbangan Batavia, meminta Batavia mengembalikan dana deposit yang telah mereka setor ke perusahaan penerbangan yang dinyatakan pailit tersebut. DPD Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia atau Asita Bengkulu ikut memfasilitasi agen-agen tersebut mengurus pengembalian deposit ke Batavia. \"Kita sekarang ini sedang memverifikasi anggota yang resmi menjadi agen Batavia dan yang menjadi Sub Agen, untuk mengurus pengembalian deposit,\" kata Ketua DPD Asita Bengkulu, Kurnia Lesandri Adnan, kemarin.
Ia mengatakan,pihaknya sebenarnya sudah memberitahukan kepada para agen di Bengkulu, untuk tidak melakukan deposit besar-besaran, karena ada indikasi Batavia akan mengalami bangkrut. \"DPD Asita sudah kasih tahu agen, sejak Rakernas di Batam (sebulan lalu) karena terindikasi Batavia akan collaps,\" katanya.
Namun hal tersebut sudah diantisipasi dengan melakukan MoU dengan Batavia di pusat, agar proses deposit dan penjualan tiket tetap dilakukan, sebelum ada keputusan resmi pialit. \"Mereka sudah menyepakati akan mengembalikan deposit, apabila terjadi pailit. Kantor tetap beroperasi, jika masih ada kaitan denghan anggota Asita di Bengkulu,\" katanya.
Kurnia mengatakan, pihaknya belum mengetahui proses tersebut akan dipermudah, atau justru dipersulit. Berkaca pada pengalaman Adam Air, banyak Agen di Bengkulu mengalami kerugian besar, karena Maskapai tidak membayarkan deposit yang sudah terlanjur dibayar kepada Adam Air saat itu. \"Ngurus pengembalian ini juga sangat sulit, harus melalui kurator terlebih dahulu, dan prosesnya terlalu rumit,\" katanya.
Meski demikian, ia akan berjuang hingga dilakukan pengembalian deposit anggota Asita. \"Kami berharap deposit yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah dari puluhan biro perjalanan wisata segera dikembalikan,\" katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar mereka mendepositkan dana untuk membeli tiket maskapai penerbangan Batavia sesuai ketentuan. Jika diakumulasikan, kira-kira capai ratusan juta. Soalnya belum semua anggota terverifikasi, karena belum terhubungi. \"Asita sebagai organisasi yang menaungi puluhan biro perjalanan tersebut akan berjuang optimal untuk dikembalikannya deposit yang telah mereka setorkan dengan secepatnya,\" katanya.
Kepala Bandar Udara (Bandara) Fatmawati, Samsul Banri, SE mengatakan sebesar Rp 100 juta tiket Batavia di Bengkulu laku terjual menjelang pailit. Pihaknya, sudah jauh-jauh hari (sebelum pailit) disosialisasikan bahwa kondisi Batavia kurang kondusif. Tapi beberapa hari yang lalu masih ada yang terjual, jumlahnya sekitar Rp 100 juta.
Berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan, penumpang yang terlanjur membeli tiket Batavia tersebut bisa diterbangkan dengan maskapai lain. Namun menurut Samsul solusi penumpang Batavia tersebut masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan.
\"Terlantarnya penumpang Batavia terjadi hampir seluruh wilayah Indonesia. Kondisi pailit memang membuat pengusaha panik,\" ujarnya.
Untuk kondisi di Bandara Fatmawati menurut Samsul aman dan kondusif. Selain tidak ada aksi dari para penumpang Batavia, Bandara Fatmawati di bantu 1 pleton atau 50 orang personil kepolisian Polres Bengkulu dan jajaran. \"Bandara Fatmawati aman-aman saja, kita di back up Kapolres dan Kapolsek Selebar,\" katanya.
Secara umum terang Samsul, kondisi Bandara Fatmawati tidak terganggu. Karena konsentrasi operasional kantor Batavia Air berada di Jakarta. Di Bengkulu hanya dijalankan travel. \"Penjualan Bengkulu melalui travel. Jadi yang bingung di Bengkulu sekarang ini travel,\" tuturnya.
Batavia Air sendiri kata Samsul sudah 10 tahun beroperasi di Bengkulu. Dengan pailitnya Batavia, hanya 2 maskapai penerbangan yang beroperasi di Bengkulu yakni Lyon Air dan Sriwijaya Air. \"Batavia di Bengkulu jadwal penerbangan sekali dalam satu hari. Jadi sekarang hanya ada 2 maskapai dengan total 5 kali jadwal penerbangan,\" pungkasnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: