Daya Saing Wisata Masih Lemah
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar RI, Oneng Setya Harini mengatakan, indek daya saing pariwisata di Indonesia masih lemah. Mengingat saat ini, Indonesi masih berada diurutan 47 dari 141 negara. Efek kesadaran wisata itu tidak lain datangnya dari daerah. Untuk itu, kesadaran wisata harus dipupuk sejak dini agar sadar berwisata bisa diimplementasikan kepada masyarakat.
\"Ini pekerjaan rumah (PR) kita bersama, minimal bisa masuk di urutan 30. Ketika ini terlaksana, maka daya saing pariwisata kita akan membaik,\" ujar Oneng kepada Bengkulu Ekspress, saat menggelar Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Pengenalan Kepariwisataan di Grage Hotel Bengkulu, kemarin (23/7).
Oneng mengatakan, belum sadarnya wisata itu, karena masih banyak anak-anak sibuk dengan gadjetnya, dibanding melihat wisatawan yang datang. Padahal, jika dilihat, para wisatawan itu datang membawa uang. Ketika uang itu dibelanjakan, maka ekonomi daerah juga akan ikut meningkat. \"Dibutuhkan peran guru hingga masyarakat umum untuk bisa meningkatkan kesadaran wisata,\" tuturnya.
Untuk meningkatkan daya saing wisata, lanjutnya, maka semua harus diperhatikan. Mulai dari infrastruktur wisata, kebersihan, keamanan dan tentunya bisa ramah dengan pengujung. Ketika pengujung nyaman, maka akan betah dan berlama-lama berwisata. \"Ini penting untuk menarik wisatawan,\" tambah Oneng.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati mengatakan, kesadaran wisata ini akan memberikan multiplayer efek untuk daerah. Peran guru dan masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya mengajarkan kepada anak didiknya yang berusia emas untuk bisa mencintai dan memperkenalkan sekaligus menghargai pariwisata.
\"Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan pariwisata yang ada, seperti Pantai Panjang Bengkulu. Jika berpariwisata itu biasanya yang keluar hormon bahagia, dengan demikian akan merasakan manfaatnya. Apalagi kita juga sedang mengembangkan eko wisata, yang artinya berwisata sembari mendapatkan pendidikan,\" ujar Dewi.
Untuk itu, dalam segala kegiatan pendidikan yang akan dilakukan para guru diminta agar selalu mengaitkan dengan kepariwisataan. Sehingga hal demikian menjadi sebuah kebiasaan, diantaranya, ketika mendatangi suatu objek wisata agar selalu membudayakan kebersihan, dengan membuah sampah pada tempatnya. \"Menularkan sikap sadar wisata, agar menjadi suatu kebiasaan yang positif di miliki pada diri masing-masing dan pada akhirnya, kita ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bengkulu secara cepat dan murah,\" tandasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: