Longsor, Rumah Polisi dan TNI Amblas
KEPAHIANG, BE - Bencana longsor kembali menimpa masyarakat Kepahiang. Kali ini korbannya sebanyak 4 rumah milik warga Jalan Martadinata Lingkungan Sidodadi, Kelurahan Pasar Ujung Kepahiang. Rumah yang terkena longsor ini diantaranya milik Tatang (32) yang merupakan personel tim identifikasi Polres Kepahiang, Supriyanto (44) anggota TNI Rejang Lebong, serta 2 rumah warga yakni Joko (25) dan Sugiarti (29).
Peristiwa longsor ini terjadi pada Rabu (30/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Data terhimpun, peristiwa longsor yang mengakibatkan bagian belakang rumah ke 4 korban ini amblas bersama tanah ke aliran Sungai Sempiang akibat guyuran hujan deras yang terjadi pada Selasa (29/1) siang hingga malam. Ditambah lagi posisi rumah korban berada di tebing yang berjarak sekitar 15 meter dari Sungai Air Sempiang.
Korban musibah longsor ini, Tatang, menyampaikan peristiwa longsor ini sempat membuat panik keluarganya. Karena pada waktu itu anggota keluarga tengah terlelap tidur. Beruntung dirinya pada waktu itu masih terjaga karena asyik menonton televisi.
\"Ketika itu terdengar suara hentakan keras, saya yang sedang asik nonton seketika langsung berlari ke arah dapur rumah saya. Waktu saya melihat bagian belakang rumah saya, ternyata sudah amblas bersama longsor kurang lebih sedalam 20 meter ke arah Sungai Air Sempiang ini,\" ungkap Tatang yang bertugas di Mapolres Kepahiang ini.
Dikatakannya, sewaktu itu dirinya langsung membangunkan seluruh anggota keluarganya. Setelah melakukan pengamatan lebih dalam ternyata bukan hanya rumahnya saja yang amblas akibat longsor tersebut, tetapi 3 tetangganya juga turut menjadi korban longsor ini.
\"Pihak BPBD sudah datang memantau longsor ini dari perhitungan sementara ini kerugian akibat longsor yang saya alami ini mencapai Rp 70 juta, karena kandang ayam saya yang berada di belakang rumah turut terkena longsor dan hanyut dibawa aliran sungai,\" jelasnya.
Sementara itu korban longsor Supriyanto menyampaikan, selain akibat hujan deras, longsor ini juga terjadi karena gerusan air sungai yang mendadak naik. Ini disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi pada Selasa kemarin. Dengan gerusan air sungai itu kemungkinan menyebabkan tanah dengan kemiringan sekitar 70 derajat menjadi rapuh dan akhirnya longsorpun tak bisa dihindari.
\"Selain kerugian yang saya alami sekitar Rp 25 juta, yang menjadi masalah akibat peristiwa longsor ini yakni warga disini menjadi sangat ketakutan dengan adanya longsor susulan,\" katanya.
Anggota DPRD Kepahiang Bambang Purnomo ST yang mendapatkan informasi longsor ini langsung mengunjugi para korban. Dirinya mengaku prihatin atas bencana yang menimpa para korban longsor ini.
\"Kita sangat perihatin dengan peristiwa longsor ini, harapan kita instansi terkait segera tanggap dengan musibah ini,\" ujar Politisi PAN ini.
Menurutnya, dirinya sangat meyayangkan lambannya perhatian yang diberikan pihak pemerintah daerah dalam hal ini lurah dan camat. Hal ini karena sampai dengan siang kemarin tidak ada satupun aparat pemerintahan yang mengunjungi korban longsor tersebut, padahal menurutnya korban longsor ini harus mendapatkan dukungan moril.
\"Tentunya warga disini sangat khawatir dengan adanya longsor susulan apalagi saat ini curah hujan tinggi. Disini seharusnya pihak kelurahan ataupun camat memberikan perhatian kepada warganya,\" sesalnya.
Dalam kesempatan tersebut Bambang Purnomo yang juga menantu Bupati Kepahiang ini memberikan bantuan kepada para korban musibah longsor ini sebagai wujud rasa prihatinnya akibat musibah longsor ini.
Sawah Warga Terendam Sementara itu longsor juga terjadi di Desa Taba Tebelet tepatnya di lokasi proyek pembangunan jalan lingkar (ringroad) yang saat ini tengah dikerjakan. Naasnya longsor itu menyebabkan infrastruktur irigasi di kawasan setempat rusak parah kurang lebih sekitar 15 meter, sehingga mengakibatkan sawah dan perkebunan milik warga terendam air yang meluap dari saluran irigasi. Longsor ini sendiri mulai terjadi sektiar pukul 15.00 WIB Selasa kemarin yang mana longsor itu menyebabkan saluran irigasi tersumbat.
\"Tersumbatnya saluran irigasi ditambah lagi longsor menyebabkan irigasipun rusak parah. Akibatanya sawah, kebun cabe dan kebun kopi kami terendam air yang meluap dari bagian irigasi yang rusak tersebut,\" ungkap Nurjanah pemilik sawah di daerah itu. (505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: