Jemaah Suluk Berkurang

Jemaah Suluk Berkurang

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Aktivitas suluk yang diikuti oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) masih berlangsung hingga kemarin (12/7). Dari hasil pendataan, diketahui bahwa jemaah suluk pada tahun 2018 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2017 lalu tercatat sebanyak 38 orang mengikuti aktivitas suluk di mushala pengajian tariqat di Desa Taba Teret, Kecamatan Taba Penanjung. Sedangkan, pada tahun 2018 ini jemaah suluk hanya 20 orang, terdiri dari 5 orang pria dan 15 orang perempuan.

\"Dari pengamatan di lapangan, jemaah suluk pada tahun 2018 memang berkurang,\" kata Kabid Kompolmas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bengkulu Tengah, Widodo SSos, kemarin.

Sementara itu, pembimbing jemaah suluk di Desa Taba Teret, Ujang Ali Permadi mengatakan bahwa aktivitas suluk sudah berlangsung selama 18 hari.  \"Awalnya, ada 22 orang yang mendaftar. Akan tetapi, setelah dua hari berjalan, salah satu jemaah perempuan yang mengalami sakit maagh kronis terpaksa pulang setelah sempat dirawat di rumah sakit,\" ungkap Ali.

Sesuai dengan aturan, Ali menjelaskan, setiap jemaah suluk tidak bisa beraktivitas secara bebas dan leluasa seperti biasanya.

\"Setiap jemaah tak boleh makan ikan, ayam ataupun makanan siap saji. Selain itu, jemaah juga tidak diperkenankan untuk pergi ke luar musala, kecuali untuk mengikuti salat Jumat di masjid,\" jelasnya.

Berbeda dengan daerah lain yang melaksanakan ibadah suluk dalam waktu yang bervariasi, terang Ali, suluk di Kabupaten Bengkulu Tengah akan dilaksanakan selama 2 bulan (60 hari). \"Aktivitas suluk dimulai sejak 10 Syawal dan akan berakhir pada tanggal 10 Zulhijjah,\" demikian Ali.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: