SMK Dilatih Berkebun Sawit Datangkan Dosen dari IPB
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sebanyak 30 orang guru SMK di tujuh Kabupaten di Provinsi Bengkulu, yakni Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara, Mukomuko, Lebong, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan mengikuti pelatihan pemahaman peran perkebunan dan manajemen tekhnologi berkelanjutan kelapa sawit dalam pembangunan nasional bagi guru SMK. Kegiatan ini berkerjasama dengan pengelola dana perkebunan kelapa sawit Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Para guru dibekali secara akademisi dan ilmiah tentang sawit yang disampaikan para narasumber baik pakar dan pemerintah daerah. Mulai dari sejarah dan pola terkait pengembangan perkebunan kelapa sawit, replating tanaman kelapa sawit sertapermasalahannya, pembibitan, pemupukan, pengalohan PKO, sampai pada proses pemasaran hasil perkebunan baik domestik dan luar negeri.
Narasumber dari IPB, Dr Ir Haryadi MS mengatakan, ada nilai yang selama ini tidak diketahui tentang kelapa sawit lebih dominan ke arah negatif tanpa mempertimbangkan sisi positif dan manfaat dari kelapa sawit itu.
“Hal ini yang kemudian kami tularkan ke guru agar nantinya direalisasikan kepada siswa tentang ilmu dari berkebun kelapa sawit, manfaat sehingga dengan ini makin banyak masyarakat yang cinta akan kelapa sawit,” kata Haryadi, di Ballroom, Sindu Hotel di kawasan Jalan Salak Raya, Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu, Senin malam (26/6).
Menurutnya, berbagai isu yang naik ke permukaan melalui media sosial (medsos) yang mengatakan, jika berkebun atau berwirausaha kelapa sawit tidak menjanjikan, hal itu bisa dianggap tidak benar yakni dengan cara melalui pelatihan dan menjelaskan sesungguhnya tentang kelapa sawit itu sendiri. Serta menunjukan data serta menakar akan isu negatif selama ini yang dianggap sebagai ancaman yang membuat masyarakat takut. “Itu kan isu yang diciptakan oleh sebagian pihak, maka kita tunjukkan datanya bahwa ada manfaat besar dari berkebun sawit,” katanya.
Selain itu, masyarakat perlu kebun yang baik, dan bukan seperti selama ini yang asal tanam saja. Sehingga lewat pelatihan ini akan mengupas tentang cara bertani, pengaruh pendapatan rakyat, sampai kepada pola peremajaan. Dengan harapan, wilayah yang ingin pengembangan akan teratur, sehingga ada kehati-hatian tidak asal menanam.
Tapi potensi bagus seperti beberapa daerah di Provinsi Bengkulu sudah banyak memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah. “Kita jelaskan semua kepada guru yang kemudian ditularkan kepada siswa, siswa pasti ada orangtuanya petani. Maka lewat pemahaman ini semua dapat sangat jelas, ya seperti yang sampaikan di awal tadi,” kata Haryadi.
Selain dibekali ilmu secara akademis dan ilmiah, para guru-guru ini nantinya akan memberikan ilmu tersebut langsung ke siswanya untuk memberi pemahaman bahwa berkebun sawit, selain memiliki potensi ekonomi untuk pribadi juga dapat menambah pemasukan pendapatan daerah.
\"Banyak manfaat dari berkebun kelapa sawit ini, sehingga dari para guru inilah nantinya yang memotivasi para siswa dan masyarakat untuk mulai menanam kelapa sawit,\" ucapnya.
Ditambahkannya, selain merupakan usaha atau bisnis yang menjanjikan, hasil dari pengolahan kelapa sawit pun bisa dimanfaatkan, seperti limbah dari pengolahan kelapa sawit bisa dijadikan pupuk atau pembangkit tenaga listrik. \"Semoga dengan adanya pelatihan ini, bisa memberi pengaruh bagi perkembangan kelapa sawit di Indonesia terutama di Provinsi Bengkulu,\" tutupnya. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: