LEBONG, Bengkulu Ekpress - Akibat diguyur hujan terus menerus, jalan satu-satunya menuju dan dari arah Kecamatan Topos Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, yang berada di kawasan Kelurahan Rimbo Pengadang tertimbun tanah longsor. Akibatnya lebih kurang selama 5 jam masyarakat setempat terisolir, sebelum dikerahkannya alat berat untuk membuang material longsor yang didominasi tanah dan bebatuan.
Data terhimpun, longsor tersebut diperkirakan terjadi Senin (28/05) sekitar pukul 13.45 WIB. Karena material longsor banyak bebatuan cukup besar dan tanah, sehingga sangat susah jika dibersihkan dengan alat seadanya atau manual. Akibatnya mobilitas kegiatan kendaraan tidak bisa dilakukan terutama kendaraan roda empat atau lebih. Akan tetapi, walaupun jalan telah tertimbun longsor, terlihat masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua nekat melintasi area longsor yang sangat membahayakan diri mereka sendiri.
Kapolsek Rimbo Pengadang IPDA Alexsander mengatakan, peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas diduga akibat tidak tahannya perbukitan menahan guyuran hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi mulai Minggu malam (27/5) hingga pagi hari Senin (28/5).
\"Beruntung pada saat kejadian, masyarakat tidak ada yang sedang melintas,\" jelasnya, kepada Bengkulu Ekpress kemarin (29/5).
Dengan kejadian tersebut pihaknya (Polsek Rimbo Pengadang) dan anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Rimbo Pengadang, turun ke lokasi. Akan tetapi melihat kondisi longsor yang mencapai ketinggian 3 meter dan panjang lebih kurang 20 meter, sangat susah jika dibersihkan menggunakan alat seadanya, sehingga dihubungilah pihak Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Perhubungan (PUPRP) Kabupaten Lebong untuk bisa memberikan bantuan.
\"Hingga pukul 20.30 WIB Senin malam (28/05) kita turun dan melihat alat berat dari Dinas PU masih beroperasi,\" sampainya.
Beruntung setelah adanya bantuan alat berat, akhirnya masyarakat yang akan menuju Topos atau sebaliknya menggunakan kendaraan saat ini sudah bisa. Walaupun harus dibuat 1 arah dengan sistem buka tutup, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. \"Pastinya dengan bantuan semua pihak, akhirnya akses jalan kembali sudah bisa digunakan,\" tutupnya. (614)