Petani Kopi Tewas Dibunuh

Rabu 30-01-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN, BE - Masalah yang dianggap sepele terkadang membuat sebagian orang kalap mata. Bahkan persoalan itu bisa berujung pembunuhan. Seperti yang terjadi, kemarin (29/1), Indasran alias Ento (40) warga Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) tewas secara mengenaskan dengan usus terburai dan lengan kanan nyaris putus.

Ento merenggang nyawa setelah dibacok membabi-buta oleh pelaku berinisial AL (45) dan anaknya IS (18) warga Padang Guci Kabupaten Kaur. Pemicunya lantaran kedua pelaku tak terima dituduh mencuri kopi di kebun korban di Desa Ulak Lebar Kecamatan Muara Sahung.

Data terhimpun, kejadian pembunuhan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu korban Ento bersama istrinya Nati (35) tengah berada di kebun kopi miliknya. Saat asyik memetik kopi persisnya di Air Kelian di lokasi perkebunan korban,  tiba-tiba melintas  pelaku AL dan anaknya IS diduga tengah mengedap-endap. Keduanya dipergoki korban. Adu mulut pun tak terhindarkan.

Korban menuduh keduanya mau mencuri kopi. Kedua pelaku tak terima dan naik pitam. Sebab keduanya mengaku hanya ingin lewat saja menuju kebun mereka yang tak jauh dari kebun korban. Namun korban tetap saja menuduh pelaku mencuri kopi.

Pelaku yang emosi lantas mencabut parang di pinggangnya langsung mengibaskannya ke perut korban. Saat itu korban pun mencoba melawan dengan mencoba merebut parang korban. Namun pelaku lebih gesit, sabetan parang tersebut justru mengenai lengan kanan korban. Setidaknya 5 kali bacokan dilayangkan ke kiri dan kanan korban. Tak puas, pelaku pun membacok perut korban hingga ususnya terburai.

Melihat suami tak berdaya dibacok, istri korban mencoba melerai. Namun pelaku yang terlajur kalap justru kembali membacok istri korban hingga tangan kanannya terluka.

Sementara itu korban kondisinya sekarat dengan posisi terlentang di tanah. Nyatanya, tak membuat pelaku berhenti. Pelaku masih terus melayangkan bacokan. Istri korban terus menjerit minta bantuan.

Saat itu Babinsa dari Koramil Murasahung Sersan Hengky mendengar histeris meminta tolong dan menelusurinya. Melihat kedatangan Sersan Hengki menggunakan baju tentara pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi tersebut. Tak lama berselang, sejumlah warga Desa Ulak Lebar pun berdatangan menuju lokasi pembunuhan. Saat ditemukan warga kondisi korban sudah tak bernyawa. Jenazah korban pun dibawa ke Puskesmas Muara Sahung.

\"Pada saat itu saya langsung melihat di lokasi. Luka korban sangat parah dengan lengan nyaris putus dan usus terburai. Kemudian saya hubungi Koramil dan kepolisian. Sedangkan pelaku masih dalam pengejaran polis,\" jelas Sersan Hengky.

Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Lumban Raja didampingi Kapolsek Muara Sahung Ipda David Tamubolon membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap pembunuhan.

Motif pembunuhan masih dalam pengembangan. Namun hasil keterangan istri korban diduga pelaku maling kopi. \"Kita masih mencari pelaku jika tertangkap maka akan kita lakukan pemeriksaan sehingga jelas apa motif sebenarnya,\" jelasnya. (823) 

Tags :
Kategori :

Terkait