‘’Malam tadi (kemarin, red) pihak perusahaan tambak udang langsung memfasilitasi jenazah untuk dibawa ke Lampung,’’ ujar Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara SH SIK MM melalui Kasat Reskrim AKP Jufri SIK kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (25/4).
Kasat menambahkan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, dan menerima kejadian itu sebagai musibah. Untuk itu, pihak keluarga meminta agar proses pemulangan jenazah dapat dipercepat, lantaran telah ditunggu untuk segera dapat dikebumikan.
‘’Berdasarkan keterangan dari teman korban, jenazah sudah ditunggu pihak keluarga dan menolak dilakukannya otopsi. Untuk itu, kita tidak dapat memaksa keinginan dari pihak keluarga tersebut,’’ ungkapnya.
Disinggung mengenai kelanjutan dari kasus itu, Kasat menyampaikan pihaknya masih melakukan penyelidikan walaupun tanpa melakukan otopsi terhadap jenazah. Karena, pihaknya akan melihat unsur kelalaian yang terjadi hingga menyebabkan korban tewas tenggelam di dalam tambak. ‘’Untuk sementara penyelidikan masih kita dalami lebih lanjut,’’ terangnya.
Baca Juga Siswa SMK Lampung Tewas Ditambak Udang Kota AgungSebelumnya, Waka Saputra (17) ditemukan tewas di kolan udang blok D sekitar pukul 17.30 Wib. Padahal, korban bersama 3 rekan lainnya yang tengah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tambak udang PT MTS Desa Kota Agung turun memberikan pakan sejak pagi sekitar pukul 06.30 Wib, Selasa (24/4). Namun korban tak kunjung kembali ke camp hingga dilakukan pencarian dan ditemukan dalam keadaan tewas di tengah kolam udang.
Korban yang sempat dilarikan ke Puskesmas Lais, langsung dirujuk ke RSUD Arga Makmur. Hanya saja, ketika hendak dilakukan otopsi, pihak keluarga menolak dan meminta jenazah dipulangkan ke rumah duka di Provinsi Lampung.(816)