\" Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu saya memberikan apresiasi untuk kegiatan seperti ini. Ini merupakan seminar untuk perempuan dan anak akan kesiapsiagaan saat menangani bencanaa,\" pungkas Rohidin dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini merupakan poin penting agar perempuan penuh kesadaran dan kesia siagaan dalam mengahadapi bencana. Ini sangat menarik karena mengundang para pakar dan pemateri dari Japan.
Seminar WPS kali ini mengangkat tema pengangkatan peran perempuan dan anak saat bencana. Dalam seminar tersebut ada 8 pembicara yakni Prof. Dr Idrus Paturussi,S.pot, Mayjen TNI Dr Ben Yura Rimba Mars, Lili Puspasari dari Un Woman, Rostini Floritadari WHO, Risya Aryani Kori Dari UNFPA, Yolanda Polandia dari UNFPA, Martina Estrela dari Puskris, Maj Miyamoto dari Japan. .
Sementara Komandan Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia atau Puskes TNI Mayjen TNI Dr Ben Yura Rimba Mars mengatakan, seminar tersebut merupakan salah satu kegiatan Pacific Partnership 2018. Pacific Partnership juga merupakan misi kesiapsiagaan bantuan bencana terbesar yang diadakan di Indonesia.
\" Seminar WPS ini merupakan penguatan peran perempuan dan anak saat bencana Ada 110 orang peserta yang terlibat. Para peserta berasal dari 42 orginasasi yang ada, diantaranya dari organisasi tanggap bencana serta organisasi perempuan dan anak,\" tutupnya.(HBN)