Peredaran Albothyl Segera Ditarik

Senin 19-02-2018,02:00 WIB

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Masyarakat Bengkulu yang sering menderita sariawan tampaknya harus berpikir keras untuk mencari obat penyembuhnya. Pasalnya, obat sariawan yang selama ini dianggap mujarab bernama Albothyl sudah resmi dicabut dari pasaran atas keluarnya surat edaran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait larangan penjualan obat cairan Albothyl untuk masyarkat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni SKM MKes MSi mengatakan, Dinkes akan melakukan penarikan peredaran obat Albothyl. Baik di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun di apotek-apotek yang tersebar di Provinsi Bengkulu.

\"Tim kita akan terun untuk melakukan penarikan atas peredaran Albothyl,\" ujar Herwan kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (18/2). Menurut Herwan, penyebaran obat cair obat Albothyl yang sering digunakan oleh masyarakat untuk obat sariawan ini banyak terdapat di apotek. Di Provinsi Bengkulu saja, ada lebih dari 200 apotek yang beroperasi. \"Paling banyak itu di apotek,\" tuturnya.

Namun, lanjut Herwan, Dinkes belum menerima secara resmi surat dari BPOM terkait larangan penjualan obat Albothyl ke masyarakat. Meski belum menerima secara resmi, surat yang telah beredar itu sudah dinyatakan kebenarannya oleh BPOM. Untuk penindakan atas penariman obat Albothyl dipasaran, Dinkes tetap harus menunggu surat resmi dari BPOM.

\"Kita tunggu suratnya dulu, baru kita stop penjualannya dari farmasi kita,\" tambahnya. Herwan menjelaskan, larangan penggunaan albothyl untuk obat sariawan dan sakit gigi itu, lantaran Albothyl mengandung policresulen dalam bentuk cairan obat kuat konstrat yang tidak boleh digunakan sebagai hemostatik dan antiseptik. Dalam surat BPOM itu, disebutkan produk policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36% itu tak boleh beredar lagi untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi (stomatitis aftosa), dan odontologi. Terkait albothyl dalam dua tahun terakhir, BPOM telah menerima 38 laporan dari profesi kesehatan, bahwa pasien mengeluhkan efek samping albothyl untuk obat sariawan. Diantaranya, sariawan bisa membesar dan berlubang sehingga menyebabkan infeksi.

\"Beberapa dasar itulah, BPOM akhirnya menghentikan peredaran obat Albothyl,\" beber Herwan. Ia juga mengatakan, bagi masyarakat yang sering menderita sakit sariawan bisa mencari solusi lain untuk pengobatannya selain Albothyl. Obat yang disarankan, seperti obat mengandung benzydamine HCI, povidone iodine 1 persen, atau komibinasi dequalinium chloride dan vitamin C. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab masih banyak obat yang ampuh untuk menyembuhkan sariawan. \"Jika memang tidak sembuh-sembuh, silahkan konsultasi dengan dokter atau apoteker di sarana kesehatan terdekat,\" pungkasnya. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait