Petugas Damkar Minim Alat Keselamatan

Kamis 16-11-2017,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, Bengkulu Ekspress - Meskipun pekerjaan pemadam kebakaran beresiko tinggi khususnya saat melakukan pemadam kebakaran. Namun ketersediaan alat bagi petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong masih sangat minum. \"Kalau untuk peralatan pemadam kebakaran, kamu akui yang ada saat ini masih sangat minim sekali,\" ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong, H Sumardi, SSos. Sumardi mencontohkan untuk peralatan yang sangat vital sekali yaitu baju dan sepatu anti api. Dimana menurutnya baju dan sepatu anti api yang seharusnya ada untuk melengkapi standar prosedur operasional Damkar sangat minim sekali. Dimana untuk baju anti api sendiri hanya ada dua stel sedangkan untuk sepatunya hanya ada satu pasang.

\"Kalau sepatu anti api cuman ada satu, sedangkan baju ada dua stel,\" terang Sumardi.
Dengan minimnya peralatan keselamatan tersebut, menurut Sumardi tentunya akan mengancam keselamatan petugas Damkar. Hanya saja menurut Sumardi, meskipun minim peralatan petugas Damkar tetap semangat melakukan pemadam api bila terjadi kebakaran seperti yang terjadi Kelurahan Talang Benih kemarin. \"Kita lihat saja, saat kebakaran di Talang Benih kemarin, tidak ada petugas kita yang menggunakan kelengkapan anti api, namun mereka tetap semangat menjalankan tugas mereka,\" tambah Sumardi. Selain peralatan keselamatan kerja, Sumardi mengaku saat ini Dinas Damkar Kabupaten Rejang Lebong terkendala dengan selang untuk memadamkan api. Dimana menurutnya saat ini selang yang ada di Dinas Damkar Rejang Lebong hanya ada sepanjang 200 meter, padahal menurut Sumardi minimal panjang selang yang dimiliki oleh Dinas Damkar sepandang 600 meter. Penggunaan selang panjang ini dibutuhkan terutama untuk pemadaman kebakaran lahan, maupun lokasi kebakaran yang gang-gangnya sempit yang tidak bisa dimasuki mobi.
\"Untuk tahun ini alhmadulillah jumlah kebakaran di Kabupaten Rejang Lebong menurun, tahun 2016 lalu setidaknya lebih dari 50 kejadian, tahun ini belum sampai 20 kali, dan khusus kebakaran lahan belum ada,\" terang Sumardi.
Dengan kurangnya saranan dan prasarana keselamatan tersebut, Sumardi mengaku sudah mengusulkan ke ke APBD Kabupaten Rejang Lebong tahun 2018 mendatang. Ia berharap usulan tersebut nanti bisa diakomodir untuk memenuhi kebutuhan keselamatan kerja petugas Damkar Rejang Lebong.(251)
Tags :
Kategori :

Terkait