BENGKULU, bengkuluekspress.com- Kelaurga Popiansyah yang diwakili LBH APKB mendatangai kantor IDI Wilayah Bengkulu di RSUD Rafflesia kota Bengkulu, Kamis (28/09/2017). Kedatangan APKB yang diketuai oleh Jecky Haryanto meminta klarifikasi atas dugaan tindakan tidak pofesional dilakukan dokter di RSUD Lebong yang menangani pasien Popiansyah.
Klarifikasi disampaikan APKB dengan melampirkan surat resmi.
\"Kami datang ke sini untuk meminta klarifikasi atas tindakan medis yang tidak sesuai prosedur dilakukan dokter terhadap klien kami Popiansyah yang menderita luka pada kaki karena sakit diabetes,\" ungkap Jecky.
Menurutnya, ada prosedur yang tidak dilakukan dokter saat menanangani kliennya terkait soal pemberian obat antibiotik yang menyebabkan pasien mual dan pusing. Saat itu, keluarga Popiansyah juga sempat menolak suntikan antibiotik yang diberikan dokter, namun tidak diindahkan. Sehingga pasien kembali mengalami mual pusing dan muntah.
\"Kami juga minta klarifikasi soal permintaan klien kami yang tidak direspon oleh dokter itu,\" kata Jecky.
Tak sampai disitu saja, Jecky juga mempertanyakan soal koordinasi antara dokter di RSUD Lebong.
Surat klarifkasi yang disampaikan LBH APKB diterima oleh Wakil Sekretaris IDI Wilayah Bengkulu, dr Agus Wiyono. Jecky juga sempat meminta klarifikasi langsung dari dr Agus terkait permintaan penolakan kliennya saat dirawat di RSUD Lebong.
\"Dari keterangan dr Agus, sesuai prosedur pasien boleh menolak penanganan dokter atas permintaan sendiri. Oleh karena itu, kami meyakini ada prosedur yang tidak dilakukan oleh dokter yang menangani Popiansyah ,\" ungkap Jecky.
Untuk itu, Jecky meminta IDI membalas surat klarifikasi mereka sesegera mungkin.
Baca Juga LBH APKB Sebut Tindakan Dokter di RSUD Lebong Tidak ProfesionalWakil Sekretaris IDI Wilayah Bengkulu, Agus Wiyono membenarkan telah menerima surat dari LBH APKB. Surat tersebut sudah ia terima dan akan segera ditanggapi.
\"Surat ini akan kami pelajari dulu,\" singkat Agus. (Dil)