DAK Rp 45,3 M Resmi Hangus

Selasa 05-09-2017,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

DJPBN Bantu Pemda Serap Sisa Pagu Rp 567 Miliar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Hingga akhir Agustus 2017 lalu, tingkat penyerapan dana DAK Fisik yang sudah disalurkan ke seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya sebesar 82% dimana sisanya sebesar Rp 45.314.030.000 resmi hangus atau berpotensi tidak dibayarkan melalui APBN karena tidak ditebus oleh Pemda terkait.

Selain itu, saat ini masih tersisa Dana DAK Fisik mencapai Rp 567.934.890.000 atau sekitar 56% lagi dari Total Pagu DAK Fisik Provinsi Bengkulu, KPPN siap membantu Pemda untuk menyerap sisa pagu DAK Fisik tersebut hingga akhir tahun 2017.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Rinardi mengatakan, seluruh Pemda di wilayah Provinsi Bengkulu dibantu oleh KPPN setempat telah menyelesaikan kewajiban penyelesaian administrasi dalam rangka pertanggungjawaban DAK Fisik Triwulan II.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, laporan pertanggungjawaban DAK Fisik triwulan II ini sudah diselesaikan. Dimana untuk Triwulan II dari pagu sejumlah Rp 253.069.503.000, realisasi penyaluran sejumlah Rp 108.874.396.000 atau 43% dari pagu Triwulan II.

\"Namun dari total DAK Fisik, masih ada Rp 45.314.030.000 yang belum terserap oleh Pemda, padahal sudah ditunggu hingga tanggal 31 Agustus 2017,\" ujar Rinardi kemarin (3/9).

Dijelaskan Rinardi, penyebab tidak maksimalnya penyerapan Dana DAK Fisik Triwulan II, karena sebagian Pemda gagal memenuhi syarat minimal realisasi sebesar 75 persen dan belum menyampaikan Daftar Kontrak yang kemudian juga harus diunggah ke dalam OMSPAN (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara) setelah ditandatangani oleh masing-masing Kepala Daerah sebelum berakhirnya batas waktu tanggal 31 Agustus 2017. \"Kami sudah memerintahkan seluruh pegawai KPPN untuk mengawal batas akhir penyampaian persyaratan tersebut sampai dengan pukul 23.59 WIB tanggal 31 Agustus 2017, namun masih banyak pemda yang gagal memenuhi syarat sesuai aturan yang ada,\" jelas Rinardi.

Rinardi melanjutkan, total pagu DAK Fisik Tahun 2017 untuk seluruh Pemda di wilayah Provinsi Bengkulu mencapai Rp 1.017.959.814.000 dimana penyerapan Triwulan I sebanyak Rp 305.829.817.000 dari rekomendasi sejumlah Rp 306.013.159.000 atau terserap 30% dari total pagu DAK Fisik.

Sementara sisa pagu Triwulan II yang belum terealisasi sebesar Rp 144.195.107.000 dimana sejumlah Rp 99.866.832.000 telah dinyatakan siap disalurkan namun sejumlah Rp 45.314.030.000 dinyatakan tidak tersalurkan atau berpotensi tidak dibayarkan melalui APBN. \"

Sehingga dengan demikian untuk Triwulan II, tingkat penyerapan Dana DAK Fisik termasuk yang siap salur untuk seluruh Pemda di wilayah Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya sebesar 82%,\" ungkap Rinardi.

Diungkapkan Rinardi, total DAK Fisik yang belum terealisasi mencapai Rp 45.314.030.000 dengan rincian, Kota Bengkulu (Bidang Pertanian) sebesar Rp 609.590.000 dikarenakan masih menunggu perubahan DPA pada APBD TA 2017, Kabupaten Seluma (Bidang IKM) Rp 375.864.000 dikarenakan adanya rencana kontrak yang tidak selesai sampai batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran, Provinsi Bengkulu, tidak siap salur Rp 36.209.271.000 (6 Bidang) dikarenakan data belum siap akibat proses lelang yang lebih dari 1 kali (lelang ulang) sehingga memerlukan waktu lebih lama, Kota Bengkulu tidak siap salur Rp 389.521.000 (Bidang Kelautan dan Perikanan) yang belum ada penjelasan.

Selain itu, Rinardi menambahkan, Kabupaten Bengkulu Tengah, belum disalurkan sebanyak Rp 475.000.000 pada Bidang Pariwisata dikarenakan adanya perubahan atas Peraturan Menteri Pariwisata sehingga proses lelang mengalami keterlambatan, Kabupaten Kaur tidak siap salur Rp 445.534.000 (Bidang Kelautan dan Perikanan) dikarenakan kendala pada pengadaan barang/jasa yang bersifat langsung (tidak dapat dilakukan dengan cara bertahap) dan Kabupaten Mukomuko tidak siap salur Rp 6.808.949.000 (Bidang Jalan dan Bidang Pasar) dikarenakan proses lelang yang lebih dari 1 kali (lelang ulang) sehingga memerlukan waktu lebih lama.

\"Sedangkan untuk 5 Pemerintah Kabupaten lainnya (Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan) seluruh pagu anggaran DAK Fisik Triwulan II per masing-masing bidang sudah siap disalurkan semuanya,\" ungkap Rinardi.

Selanjutnya berdasarkan data yang ada, penjelasan atas dana DAK Fisik yang tidak siap salur untuk Triwulan II 2017 untuk DAK Fisik sekaligus, dari total pagu Rp 2.893.266.000 realisasi penyaluran sebesar Rp 1.779.914.000. Selanjutnya masih tersisa Dana DAK Fisik yang cukup besar sampai dengan akhir tahun sejumlah Rp. 567.934.890.000 atau sekitar 56% lagi dari Total Pagu DAK Fisik Provinsi Bengkulu.

\"Penyerapan pagu ini harus dimaksimalkan sampai dengan akhir tahun anggaran agar maksud dan tujuan digelontorkannya dana tersebut dapat sepenuhnya memberikan kesejahteraan kepada masyarakat khususnya Provinsi Bengkulu,\" lanjut Rinardi.

Terakhir Rinardi mengatakan, dengan jumlah Pagu DAK Fisik lebih dari Rp 1 Triliun, pihaknya berharap agar DAK Fisik dapat diserap secara maksimal dan lebih awal karena dengan keterbatasan fiskal APBN saat ini, alokasi yang sudah disetujui hendaknya dapat dimanfaatkan lebih baik lagi dengan salah satunya mempercepat lelang proyek-proyek fisik agar dapat segera didaftarkan kontraknya ke KPPN.

Untuk itu Rinardi berharap koordinasi dan sinergi yang sudah terjalin baik selama ini antara Pemda diwakili Badan Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah dengan seluruh KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu dapat terus ditingkatkan dan sedini mungkin diinventarisir permasalahan yang terjadi selama dua Triwulan agar kedepannya penyerapan lebih optimal. \"Kami dan pihak KPPN siap membantu jika diperlukan untuk terkait proses penyerapan sisa pagu hingga akhir tahun ini agar lebih maksimal karena untuk mencari serupiah pun Bu Menkeu sdh jungkat balik sampe ngutang sana ngutang sini, sayangnya kebiasaan kita selalu terlambat dalam melakukan penyerapan anggaran,\" tukasnya.(999)

 
Tags :
Kategori :

Terkait