\"Rata-rata LSM yang datang cuma mencari-cari kesalahan saja, tanpa ada solusi. Padahal setiap sekolah menginginkan motivasi untuk peningkatan kualitas, bukan dicari-cari cacat,\" ungkap Ketua Komite SMAN 1 Merigi, Iskandar Rais.
Dikatakannya, oknum-oknum LSM tersebut biasanya datang dengan mencari kesalahan di sekolah-sekolah. Setelah kesalahan dianggap sudah didapat, dilanjut dengan menyerang komite hingga guru dan kepala sekolah. Lebih dari itu lagi, oknum-onum itu menekan meminta sesuatu dari sekolah dan komite. Biasanya yang diminta berupa aung atau bentuk lain yang berupa kepentingan oknum tersebut.
Masalah seperti tersebut, ungkapnya dialami pula oleh sekolah dan komite lain di Kepahiang. Menurutnya, pihaknya sendiri sangat terbuka bagi siapa pun untuk mendapatkan masukan peningkatan kualitas pendidikan. Seperti masukan yang pernah diberikan anggota DPRD dari dapil Ujan Mas dan Merigi ketika datang ke sekolah kami. ”Kalau anggota dewan ke sekolah, mereka mereka memberikan support dan motivasi,\" katanya.
Lebih jauh, Iskandar mengeluhkan ulah oknum LSM tersebut tak seperti wartawan media cetak harian. Katanya, biasanya ketika wartawan media harian datang meliput kegiatan komite sekolah dan sekolah, selain mencari berita juga memberuikan kontribusi positif terhadap kemajuan dunia pendidikan. \"Sejauh ini kesan LSM cuma bisa mengorek-ngorek kesalahan saja. Cobalah ada kontribusi yang sesuai dengan peran LSM itu,\" tandasnya.(505)