BI: Inflasi Mereda pada Triwulan III

Senin 05-06-2017,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia memperkirakan tekanan laju inflasi Provinsi Bengkulu pada 2017 baru akan mereda pada triwulan III.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengatakan pada triwulan III, inflasi diperkirakan pada rentang 5,2-5,5 (year on year), lebih rendah dibandingkan triwulan II yang berada pada kisaran 6,2-6,6 persen.

Pada triwulan III diperkirakan komponen bergejolak (volatile foods) dan barang dengan harga ketetapan pemerintah membuat angka inflasinya melambat.

\"Mereda tekanan inflasi tersebut didorong oleh stabilnya bahan makanan dan memasuki musim panen di Bengkulu yang diperkirakan berlangsung pada Juli hingga Agustus 2017,\" ungkap Endang kemarin (4/6).

Endang menjelaskan, jika sepanjang triwulan I dan II di 2017, kondisi cuaca terus menerus hujan, kondisi gelombang laut menjadi lebih ekstrem, hal itu membuat minim hasil perikanan tangkap. Pada triwulan III, Cuaca diperkirakan mulai membaik, dan tentu berdampak bagus dalam mendukung produksi perikanan tangkap. \"Tingginya hasil produksi perikanan tangkap pada triwulan III dapat menekan laju Inflasi,\" jelas Endang.

Endang menuturkan, harga ikan laut sekarang yang cukup tinggi di Kota Bengkulu membuat penawaran ikan di pasar menjadi mahal disebabkan permintaan yang tinggi sedangkan pasokan ikan yang sedikit sehingga mengakibatkan terjadinya inflasi.  \"Selama cuaca buruk tersebut, nelayan kesulitan mendapatkan ikan, jadi harganya di pasar menjadi mahal,\" tutur Endang.

Pada kondisi pasokan normal, Endang mengatakan harga ikan laut jenis tongkol dapat dibeli dengan harga Rp 22 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini konsumen harus mengeluarkan uang lebih yakni sekitar Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

\"Meningkatnya harga ikan dipasaran tersebut mendorong meningkatnya angka inflasi di Bengkulu,\" kata Endang.

Oleh Karena itu, pihaknya telah memberikan bantuan kapal kepada nelayan sebanyak 12 kapal berukuran di bawah lima gross ton beserta peralatan tangkap, dan disalurkan kepada nelayan binaan Bank Indonesia di Kabupaten Mukomuko. \"Nelayan menjadi salah satu perhatian kami. Karena penyaluran bantuan sosial dapat meningkatkan produktivitas nelayan, yaitu dengan memberikan bantuan kapal dan peralatan tangkap,\" tutup Endang.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait