Rp 29 Juta Buat Anda yang Mau jadi Penduduk di Kota Ini!

Rabu 10-05-2017,18:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

jpnn.com - Wali kota sebuah daerah di pegunungan di Italia menawarkan uang sebesar EUR 2000 atau setara dengan Rp 29 juta, kepada siapa saja yang mau pindah dan tinggal di kotanya.

Daniele Galliano, Wali Kota Bormida di Savona Italia tak ingin kotanya menjadi Kota Hantu. Dia ingin menarik minat masyarakat luar untuk menjadi penduduk kotanya. Saat ini, Bormida hanya dihuni oleh 394 orang.

Selain uang tunai, tawaran lain adalah sewa rumah murah yaitu EUR 50 euro atau sekitar Rp 700 ribu per bulan. Untuk rumah yang agak besar dibanderol sekitar Rp 1,7 juta per bulan

\"Kami masih mematangkan program ini. Namun siapa pun yang mau datang dan tinggal di sini, catat ini, kami adalah komunitas kecil yang sangat ramah. Kami tinggal di pegunungan namun tidak begitu jauh dari laut. Udara sangat bersih di sini,\" ujar salah seorang anggota dewan Bormida.

Saat Galliano mem-posting tawaran ini di Facebook, rentetan komentar langsung ramai.

Di antara komentar bahkan cukup unik. \"Pak wali kota, saya mau ke sana dan tidak perlu 2.000 euro. Saya punya keluarga dengan dua anak kecil. Jika Anda bisa menjamin pekerjaan di sana, saya tidak masalah,\" tulis Amedeo Alloca.

Seperti apa hidup di Bormida? Salah satu pemilik restoran di sana, Oddone Giuseppe mengatakan, memang tidak banyak yang bisa dilakukan di sana. \"Hidup di sini sederhana dan alami. Kami memiliki hutan, kambing, gereja dan banyak makanan enak. Hidup di sini bebas stres,\" katanya.

Bormida memiliki fasilitas yang lumayan. Di kota itu terdapat jalan raya yang cukup ramai, empat restoran, sebuah perpustakaan, apotek, kantor pos yang buka tiga hari sepekan, minimarket, serta sebuah penginapan.

Sebuah laporan yang dirilis asosiasi lingkungan di Italia, Legambiente pada tahun lalu menyebutkan, sekitar 2.500 desa beresiko ditinggalkan penduduknya.

Januari lalu, kementerian kebudayaan Italia mencanangkan 2017 sebagai Tahun Desa, sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata di tempat-tempat yang beresiko menjadi Kota Hantu. (theguardian/mirror/adk/jpnn)

 
Tags :
Kategori :

Terkait