RSUD Benteng Butuh Spesialis

Sabtu 25-03-2017,09:50 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Diberi Insentif Rp 10 Juta

BENTENG, BE - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang berlokasi di Desa Durian Demang, Kecamatan Karang Tinggi saat ini belum bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang menderita penyakit dalam.

Direktur RSUD Kabupaten Benteng, dr Sayboy N Siregar menuturkan, salah satu kendala yang tengah dihadapi saat ini adalah minimnya tenaga medis, terkhusus dokter spesialis.

\"Salah satu kebutuhan dasar RSUD dalam memberikan pelayanan adalah terpenuhinya tenaga dokter spesialis. Namun sampai saat ini RSUD Benteng belum memiliki dokter spesialis anastesi dan dokter spesialis radiologi rontgen,\" kata Sayboy.

Menurur Sayboy, dua dokter spesialis ini merupakan kebutuhan dasar RSUD dalam memberikan pelayanan prima. Sesuai dengan tugasnya, dokter anastesy memiliki perananan penting dalam mendukung suksesnya operasi (bedah).

\"Dokter spesialis anastesy inilah yang bertugas untuk membantu dokter bedah dalam membius pasien sebelum dioperasi,\" jelas Sayboy.

Diungkapkannya, sejauh ini pihaknya hanya memiliki 4 orang dokter spesialis, yakni dokter mata, dokter spesialis bedah dan dokter patologi klinik. Melihat kekurangan tenaga medis tersebut, pihaknya akan mengajukan usulan ke pemerintah pusat agar bisa menerjunkan sejumlah dokter spesialis untuk diperbantukan ke Kabupaten Benteng.

\"Dalam waktu dekat, Kemenkes akan mengundang seluruh Direktur RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menampung usulan kebutuhan dari berbagai daerah. Melalui kesempatan tersebut, seluruh kebutuhan akan kita sampaikan,\" terangnya.

Meski begitu, lanjut Sayboy, penambahan dokter spesialis tidak bisa dilakukan dengan mudahnya. Sebab, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Benteng untuk memastikan sejauh mana kesiapan dalam pemberian insentif perbulannya.

\"Secara teknis, pemerintah pusat siap untuk memperbantukan dokter spesialis. Hanya saja, hal itu harus didukung dengan kesiapan Pemda. Dimulai dari menyiapakan rumah dinas dan insentif. Untuk saat ini, sato orang dokter spesialis itu diberikan insentif sebesar Rp 10 juta perbulan. Jika ditambah lagi, Pemda siap atau tidak,\" pungkas Sayboy penuh tanya.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait