“Akibat adanya permasalahan prosedur, VAR saat ini kosong,” katanya.
Menurut Redwan, pemesanan VAR selalu melalui e-katalok. Hanya hingga saat ini belum turun-turun. Lalu pihaknya berkoordinasi ke pemerintah pusat. Ternyata tidak singkronnya data yang diajukan. Akibatnya pendstribusian VAR jadi terlambat.
“Mungkin beberapa waktu ke depan baru tiba di Bengkulu Selatan,” ujarnya.
Namun demikian, jika nanti ada warga Bengkulu Selatan yang digigit binatang penyebar penyakit rabies seperti anjing dan kucing. Pihaknya akan terus mengupayakan agar VAR segera ada, sehingga tidak meresahkan warga yang digigit binatang tersebut terserang penyakit rabies.
‘Meskipun masih kosong tidak perlu khawatir, kami akan usahakan, jika ada yang digigit binatang penyebar penyakit rabies, VAR akan kami upayakan tersedia secepatnya,” terang Redwan. (369)