Habib Rizieq Ikut Bertemu Raja Salman? Ternyata…

Rabu 01-03-2017,08:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

jpnn.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pihaknya telah mengonfirmasi delegasi resmi yang bakal mendampingi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam kunjungannya di Jakarta dan Bali.

Menurut daftar yang diterima, bakal ada 112 orang yang menjadi delegasi resmi.

Dalam daftar tersebut, Tata, panggilan akrabnya, mencatat terdapat 19 pangeran dan 6-7 menteri yang ikut dalam kunjungan kali ini.

’’Menteri-menteri yang ikut antara lain menteri pendidikan, menteri transportasi, menteri kebudayaan, dan menteri luar negeri,’’ ujarnya di Jakarta kemarin (28/2).

Dalam pertemuan bilateral, kedua negara bakal menandatangani 10 nota kesepahaman.

Antara lain bidang kebudayaan, kesehatan, mekanisme bilateral, dakwah, pendidikan, kelautan, pemberantasan kejahatan lintas batas, pelayanan udara, UKM, dan perdagangan.

’’Perjanjian-perjanjian tersebut bakal menaikkan tingkat hubungan Indonesia dengan Arab Saudi. Misalnya, kerjasam peningkatan status mekanisme blateral yang selama ini hanya dilakukan oleh pejabat setingkat dirjen dan dipimpin oleh Menteri Ketenagakerjaan Arab Saudi. Dengan adanya perjanjian ini, pembahasan isu bilateral bakal digelar reguler antar menteri luar negeri,’’ tegasnya.

Pada hari kedua, dia bakal menyampaikan pidato di DPR RI serta mengunjungi masjid istiqlal.

Dalam kunjungan tersebut, Raja Salman direncanakan akan melakukan dialog bersama dengan tokoh islam.

’’Setelah itu, mereka masih ada Jadwal untuk memenuhi undangan courtesy call dari wapres (Jusuf Kalla) dan bertemu dengan tokoh lintas agama keesokan harinya,’’ jelasnya.

Untuk jadwal ke Bali, Tata mengatakan bahwa rombongan Raja Salman bakal tinggal di wilayah Nusa Dua sampai tangga 9 Maret.

Namun, dia mengaku tak tahu jadwal rinci dari periode tersebut.

’’Yang jelas, sebelum dia tiba di Bali, dia bakal berangkat ke Brunei untuk short visit dan tak menginap di negara itu,’’ ungkapnya.

Saat ditanya soal kemungkinan Imam Besar FPI Habib Rizieq menjadi salah satu tokoh yang bertemu dengan Raja Salman di Masjid Istiqlal, Tata memberikan jawaban secara tersirat.

Menurutnya, pertemuan kepala negara Arab Saudi dengan tokoh Islam tersebut merupakan acara yang dirancang oleh pemerintah RI bukan atas dorongan siapapun.

’’Sudah disampaikan oleh Kedubes Arab, bahwa kunjungan ini untuk memenuhi undangan Presiden, bukannya dia (Habib Rizieq, Red),’’ jelasnya.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Al-Mohammed al- Shuaibi.

Menurutnya, tokoh-tokoh yang bakal bertemu oleh Raja Salman sepenuhnya dipilih oleh Kementerian Luar Negeri.

Sedangkan pemerintah Arab Saudi mengaku bakal menerima jamuan yang diterima.

“Saya sudah rapat dengan kepolisian dan sudah menerima informasi ada setidaknya 9 ribu personel yang ditugaskan untuk mengamankan rombongan. Kami sebagai tamu tentu saja taat terhadap semua protokol yang ada,’’ ujarnya.

Namun, Osama mengaku bahwa kunjungan Raja Salman di Bali bisa sampai 12 Maret.

Terkait itu, Tata berkilah bahwa jadwal kunjungan yang diterima hanya sampai 9 Maret.

’’Kalau misalnya dia minta diperpanjang itu hak dari rombongan. Kami sampai saat ini belum tahu,’’ terangnya. (byu/nor/mia/bil/lum)

Tags :
Kategori :

Terkait