Longsor di Talang Benih

Selasa 22-01-2013,12:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TALANG BENIH, BE- Hujan deras yang terjadi Minggu (20/1),  mengakibatkan longsor di areal Persawahan Gang Maskam yang berjarak 1 KM dari jalan umum Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup.  Material longsor menimbulkan sedikitnya 30 meter persegi lahan persawahan warga tertimbun, satu unit rumah dan menimbun kolam milik warga. Salah satu korban longsor, Suherman (42) menceritakan, sebelum longsor terjadi hujan cukup deras hingga membuat genangan air, bahkan limbahan dari aliran air siring terus membanjiri di halaman rumahnya, bahkan menggenangi rumah warga.

Suherman mengaku, mencoba mengalirkan air yang tergenang setinggi 10 Cm dari permukaan tanah, diperkarangan rumahnya. Tidak itu saja, arus air yang cukup deras terus mengalir ke arah yang lebih rendah. Setelah seluruh air tergenang aliran air yang tadinya mengaliri sawah perlahan mulai amrol. \"Sore kemarin saya sempat melihat secara mendadak longsor terjadi, ketika curah hujan cukup deras,\" kata Suherman kepada wartawan.

\"Dibelakang rumah saya tidak ada penahan yang kokoh hanya sebuah pohon kelapa. Khawatir jika curah hujan cukup tinggi longsor susulan kembali datang, saat ini kami hanya bisa pasrah dan berjaga,\" terangnya.

Kondisi paling parah akibat longsor ialah rumah Suherman, yang hanya berjarak kurang dari satu meter, letaknya persis di belakang lokasi jurang longsor dengan ketinggian 13 meter yang sewaktu-waktu jika kondisi hujan cukup deras rumah miliknya, bahkan terancam ambrol.

Selain itu, ada 3 rumah tetangga Suherman yang mengalami dampak akibat longsor, diantaranya rumah milik Poniem (50) beserta lima orang anggota keluarga, Heri (35) beserta anak dan istrinya, Nosle (45) dengan empat anak dan istri. \"Kami khawatir jika hujan turun kembali longsor susulan terjadi,\" keluhnya.

Satu areal persawahan yang terjadi longsor saat ini, sewaktu-waktu bakal longsor kembali ialah milik Kadri (40), sementara persawahan yang tertimbun milik Mukti (45) dan satu buah rumah milik Bonar (41) warga sekitar. Dari kejadian itu meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, pada saat kejadian pemilik rumah Bonar, yang terletak di bawah, dalam kondisi kosong.

Terkait hal itu, Kepala BPBD Rejang Lebong, Masdar Helmi melalui Kepala Seksi Rehabilitasi Rizal mengakui kondisi ini bisa dikatakan darurat, pasalnya kondisi longsor bisa kembali terjadi jika curah hujan kembali datang, menambah deretan longsor di sekitar lokasi yang saat ini setelah di ukur, sepanjang 25 M dengan ketinggian jurang longsor mencapai 13 meter.

Reruntuhan longsor juga menimbun 30 meter sawah warga, pohon kepala dan beberapa pohon lainnya, termasuk penahan tanah yakni pohon bambu, bahkan nyaris menimbun satu rumah, dan menimbun kolam milik warga, yang letaknya di bagian bawah. Dari kejadian tersebut pula lanjutnya, di taksi kerugian material longsor mencapai Rp 100 juta. \"Kita sudah melakukan pengukuran dan ini akan kita laporkan untuk ditindaklanjuti,\" katanya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait