“Kami pertanyakan kemana PAD parkir,khususnya tahun 2015 lalu. Untuk tahun 2016 pihaknya belum mendapatkan laporan,” ujar Anggota DPRD Mukomuko, M Ali Syaftaini.
Dari hasil laporan dan telah disahkan di legislatif, PAD bersumber dari pajak parkir tahun 2015 sebesar Rp 100 juta. Dari total tersebut tidak ada satu rupiahpun yang terealisasi.
“Saya melihat laporannya dan telah disahkan. Dari target Rp 100 juta, tidak ada satu rupiah yang terealisasi dan masuk PAD,” bebernya.
Ia mengatakan, potensi parkir cukup banyak, seperti di pasar – pasar tradisional. Jikalau penarikan retribusi parkir tersebut bekerjasama dengan pihak ketiga.
“Yang jelas kita hanya mempertanyakan kenapa PAD dari parkir nol persen,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mukomuko, Drs H Ruslan membantah keras terkait tudingan tersebut.
Menurutnya, PAD dari retribusi parkir tahun 2015 lalu mencapai Rp 40 juta. Pun dengan tahun 2016 dengan angka yang hampir sama. Dari angka tersebut setiap tahunnya melebihi target. “Tidak benar itu jika tidak retribusi parkir nol persen. Ini buktinya dua tahun terakhir PAD di dapat Rp 40 juta/tahun. Dan kita tidak pernah mengetahui adanya target mencapai Rp 100 juta/tahun,” tegas Ruslan. (900)