KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Pansus Penelusuran Aset (PPA) I dan II DPRD Kabupaten Kepahiang menggandeng tenaga ahli dari Universitas Bengkulu (Unib). Kemarin (16/1), kedua pansus melaksanakan rapat pembahasan polemik aset daerah Kepahiang. Pansus I membahas persoalan aset dari luar daerah yang belum diserahkan kepada Kabupaten Kepahiang. Sedangkan Pansus II yang membahas persoalan aset berasal dari APBD Kabupaten Kepahiang.
Ketua Pansus I DPRD Kepahiang, H Zainal SSos MSi mengatakan, nantinya selain menggandeng tenaga ahli dari Unib, pansus akan membahas persoalan aset daerah yang belum diP3D-kan. Misalnya, RSUD jalur dua, rumah dinas, Balai Latihan Kerja (BLK) dan pabrik minyak nilam.
\"Rapat perdana ini Pansus bersama tenaga ahli mengatur jadwal dengan siapa saja pansus akan membahas persoalan aset daerah yang belum di-P3D-kan,\" ujar Zainal.
Dikatakan Zainal, polemik aset daerah yang belum dilakukan penyerahan aset personel, pembiayaan, perlengkapan dan dokumen (P3D) kepada kabupaten pemekaran sesuai dengan UU No 39 tahun 2003. Termasuk mengenai informasi adanya surat kesepakatan antara Dinas Kesehatan Kepahiang dan Rejang Lebong mengenai pemanfaatan kembali RSUD Jalur II yang merupakan aset daerah Kepahiang sebagaimana diamanahkan UU.
\"Nanti kita panggil Dinkes dan pihak-pihak terkait yang akan kita bahas bersama tenaga ahli. Termasuk adanya informasi adanya surat kesepakatan untuk pemanfaatan RSUD Jalur II. Padahal sepengetahuan kita belum ada,\"jelas Zainal.
Sementara Ketua Pansus II DPRD Kepahiang, Drs Ahmad Rizal MM menjelaskan, pihaknya akan membahas masalah lahan, kendaraan dinas dan aset-aset yang telah dihapus. \"Tadi (kemarin,red) Pansus II bersama tenaga ahli sepakat akan mengundang pihak-pihak terkait. Misalnya, bidang aset BKD, Sekda dan pihak-pihak terkait. Kita akan membahas persoalan aset daerah sejak tahun 2005 hingga 2016. Tidak menutup kemungkinan akan membahas aset yang sudah dihapuskan,\" demikian Rizal. (320)