BUR, BE - Keberadaan 8 ekor sapi bantuan Kementerian Daerah Tertinggal melalui program Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT) tahun anggaran 2010, hingga kini belum diketahui keberadaanya. Anehnya, sapi milik Kelompok Tani Marga Jaya Lestari yang terletak di Desa Trans Bandung Marga, Bermani Ulu Raya (BUR), Rejang Lebong tersebut hilang bersama dengan oknum ketua kelompok berinisial Tj (45).
Hingga berita ini di turunkan, keberadaan beserta keluarganya masih misterius. Bengkulu Ekspress Minggu (20/01) bahkan mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada Tj di kediamannya di Trans Desa Bandung Marga, namun kondisi rumah milik Tj tertutup menggambarkan sudah ditinggal penghuninya. \"Kami tidak tahu pak Tj dimana. Waktu warga sedang sepi kerja semua di ladang, Tj dan keluarga sudah tidak ada lagi, begitu juga sapi milik kelompok,\" ujar salah seorang warga Trans Bandung Marga, yang takut disebut namanya.
Dibagian lain, Putu, salah seorang tetangga Tj mengaku, Tj hilang sejak akhir Desember 2012 lalu. Namun beberapa barang milik Tj seperti televisi dan kendaraan dikabarkan masih ada di wilayah Trans Bandung Marga, dititipkan kepada salah seorang warga. \"Kalau sapi yang hilang saya tidak tahu persis karena tidak lagi terlibat dalam anggota. Namun kabarnya Jumlah keseluruhan yang hilang sebanyak 8 ekor dari total sapi 12 ekor. Rinciannya, 2 ekor sapi pejantan, 3 ekor sapi anakan, serta 3 ekor sapi betina indukan,\" ujar Putu.
Diceritakan Putu, saat pertama kali bantuan tersebut disalurkan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan RL tahun anggaran 2010, langsung diserahkan kepada ketua kelompok tani. Seharusnya, sapi tersebut hanya boleh dipelihara dalam satu kandang yang sebelumnya telah disiapkan. \"Tetapi entah mengapa, Tj malah membuat kandang sendiri di belakang rumahnya, dan mengambil 2 ekor sapi untuk dipeliharanya,\" jelas Putu.
Selain itu, kata dia, kalau jumlah 8 ekor sapi yang raib tersebut, bukan milik Tj sendiri, melainkan sebagian sapi dari jumlah tersebut meruapakan jatah anggota kelompok tani yang dititipkan di kandang milik Tj. \"Masalah ini sudah kami laporkan ke pihak dinas terkait kok pak,\" ujar Putu.
Terkait persoalan hilangnya sapi bantuan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) RL, Ir Amrul Eby MM dikonfirmasi, membenarkan soal adanya bantuan sapi bagi warga Transmigrasi Bandung Marga yang hilang. Dijelaskan Eby, total sapi yang dilaporkan dijual oleh oknum ketua kelompok tersebut berjumlah 6 ekor, dengan rincian 2 ekor sapi milik Tj dan 4 ekor sapi milik anggota kelompok tani Marga Jaya Lestari. \"Tj ini kebetulan Kepala Dusun di trans Bandung Marga. Ada sekitar 4 ekor sapi itu di titipkan warga kepada Tj, karena pengelolanya pergi merantau. Jadi Tj yang merawat sapi tersebut,\" ujar Eby.
Dia juga mengaku jika pihak Disnakan sudah turun langsung untuk mengecek kebenaran sapi yang dijual oleh oknum Ketua Kelompok Tani Marga Jaya Lestari tersebut. Kabarnya Tj bahkan sempat berpamitan dengan kepala desa sebelum menghilang dari tempat tinggalnya. \"Sapi tersebut sudah dipelihara sejak 3 tahun yang lalu, sebenarnya 80 persen sudah milik kelompok. Namun kita menyesalkan prosedur yang salah, penjualan oleh oknum ketua kelompok tanpa melalui musyawarah dengan anggota,\" sesal Eby.
Hingga saat ini, sambung Eby, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk bisa menyelesaikan persoalan tersebut. \"Kabarnya Tj masih berada di wilayah Provinsi Bengkulu. Pihak kecamatan tengah melakukan mediasi untuk membujuk Tj kembali ke tempat tinggalnya dan mengembalikan sapi bantuan yang dijual. Tapi kabarnya lagi sapi tersebut sudah dijual kepada kelompok tani itu sendiri,\" tutur Eby. (999)