UNBK Terkendala Perangkat dan Jaringan

Rabu 11-01-2017,15:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Perangkat komputer dan jaringan internet menjadi tantangan sekaligus kendala dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2017 di Provinsi Bengkulu. Pasalnya, dari 634 lembaga sekolah se-Provinsi Bengkulu, banyak yang belum memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet. Padahal syarat untuk menjadi sekolah peserta UNBK, sekolah harus memiliki laboratorium komputer dan memiliki proktor, serta teknisi.

Kendala ini terungkap dari hasil rapat koordinasi ujian nasional (UN) 2017 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Bengkulu di kantor Dispendik, kemarin (10/1). Rakor itu dihadiri seluruh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota/kabupaten se-Provinsi Bengkulu, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

\'\'Syarat untuk menjadi sekolah peserta UNBK sekolah harus memiliki laboratorium komputer dan memiliki minimal 1 proktor dan 1 teknisi,\'\' ujar Penanggung Jawab UN Provinsi Bengkulu R Wahyu DP saat Rakor UN.

Sekolah penyelenggara UNBK memiliki komputer dengan spesifikasi server utama dan cadangan berupa PC (bukan laptop), Prosesor Xeon atau i5, RAM 8GB DDR3 Hardisk 250 Gb Operating system 64 bit windows server, LAN CARD, UPS. Jumlah server itu, 30 persen dari jumlah peserta. Sedangkan Client terdiri PC atau laptop, procesor dual core, RAM minimal 512 MB. LAN CArd, dan heandset. Kemudian jaringan menggunakan badwidth minimal 1Mbps dan jaringan area lokal.

\"Tidak boleh sekolah menggunakan hotspot atau wifi, harus pasang LAN,\" tegas Wahyu.

Mekanisme pelaksanaan UNBK dilakukan secara offline. Artinya soal didownload pihak sekolah, kemudian disimpan, dan saat pelaksanaan berlangsung offline. Setelah selesai ujian, kembali online untuk mengirimkan kunci jawaban ke pusat.

Sementara bagi sekolah yang tidak menggunakan UNBK, menggunakan sistem remot printing. Soal difaxmile dari pusat dan kemudian dicetak di sekolah. Belum diketahui bagaimana sistem pengamanan soal saat soal dicetak, panitia UN masih menunggu Pos UN. Untuk pengamananya tetap menggandeng petugas keamanan di sekolah.

Kendala sistem remot printing inipun harus menyiapkan alatnya. Artinya pemerintah harus mengadakan alat printer dan dibagikan ke sejumlah sekolah. Belum turunnya prosedur operasional standar UN pun menjadi kendala tim panitia dalam mensosialisasikan ada apa tidaknya pelaksanaan UN berbasis kertas.

Dikesempatan sama, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Drs Ade Erlangga MMSi saat dikonfirmasi BE terkait persiapan UN mengaku, sekolah harus optimis.

Kekurangan perangkat, serta jaringan internet di daerah hendaknya tidak menjadi kendala bagi sekolah. Diakuinya, tantangan dunia pendidikan semakin tinggi. Untuk itu anak didik harus diupgrade.

\"Kepala sekolah jangan menyerah dengan kondisi yang ada. Kan banyak solusinya, bisa minta bantu komite atau bantuan dinas lain,\" sarannya.

Sebenarnya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelaksanaan UNBK, Dispendik sudah mengusulkan pengadaan komputer, tetapi usulan anggarannya dihapus sehingga pengadaan perangkat komputer dapat diupayakan dari sekolah.

\"Seoptimal mungkin gunakan UNBK, bank Bengkulu siap membantu untuk meminjamkan komputer, \" tandasnya.

Sekolah di Provinsi Bengkulu ada sebanyak 126 SMA, 83 SMK dan 425 SMP. Dari total jumlah sekolah sebanyak 634 itu, baru sekitar 53- an sekolah yang mendaftar menjadi penyelenggara UNBK. Jumlah final penyelenggara UNBK tersebut difinalkan pada 14 Januari 2017. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait