Jembatan Roboh Segera Diperbaiki

Jumat 06-01-2017,16:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

HULU PALIK, BE - Perbaikan sementara jembatan gantung Desa Kota Lekat Ilir Kecamatan Hulu Palik yang roboh akibat ditimpa pohon beberapa hari lalu akan segera diperbaiki dengan menggunakan dana tak terduga atau taktis bencana Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Utara (BU).

Plt Kadis PU BU, Heru Susanto ST mengatakan tim survei tengah menghitung dalam 3 hari ke depan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali jembatan seperti posisi semula.

\"Kalau nilainya berapa kebutuhan anggaran, masih dihitung tim, dan hasilnya sekitar 2 atau 3 hari lagi sudah keluar,’’ ujarnya kepada Bengkulu Ekspress (BE) saat ditemui di kantor PU, kemarin (5/1).

Untuk perbaikan sementara ini, tambahnya, rangka besi jembatan masih tahap pemisahan. Sehingga dapat diketahui berapa persen yang dapat digunakan kembali. Termasuk dengan tali sling serta papan lantai jembatan serta material lainnya.

‘’Kita akan berusaha kembalikan seperti keadaan semula. Ini sembari menunggu pembangunan jembatan permanen dari Dinas PU Provinsi Bengkulu,’’ ungkapnya.

Setelah dinilai dan dihitung, terangnya, maka akan diajukan kembali kepada Bupati BU Ir Mian. Ini untuk persetujuan anggaran yang digunakan dalam perbaikan nantinya.

‘’Berapa anggarannya, ini masih menunggu hasil perhitungan dan persetujuan pak bupati,’’ terangnya.

Untuk tahap perbaikan akan dimulai dalam minggu ke dua Januari ini. Kemudian target selesai diperkirakan selama 2 atau 3 bulan ke depan.

‘’Untuk perbaikan jembatan darurat ini, insya Allah 2 atau 3 bulan kedepan akan selesai,’’ jelasnya.

Terpisah, salah seorang warga Desa Kota Lekat Ilir, Sawal menyebutkan saat kejadian putusnya jembatan pada hari Selasa (3/1) sekitar pukul 17.00 WIB ditimpa pohon damar.

Ia bahkan langsung meneteskan air mata karena memikirkan semakin jauhnya akses bagi para siswa hendak menuju sekolah. Tak hanya itu, harga komoditas pertanian juga akan semakin murah lantaran sebelumnya angkutan hasil pertanian melewati jembatan gantung tersebut ke arah Desa

Lubuk Durian yang jaraknya cukup dekat dibandingkan dengan memutar melewati Desa Batu Roto.

‘’Saya saja pas melihat jembatan ini langsung nangis. Kenapa bisa sampai seperti ini. Apalagi anak-anak mau sekolah jadi tambah jauh. Bahkan ada yang mau pindah sekolah akibat putusnya jembatan ini,’’ tuturnya.

Kades Kota Lekat Ilir Mahabar membenarkan jarak sekolah jika melewati jembatan gantung itu hanya sekitar 15 Km. Sedangkan jika harus memutar melewati Desa Bato Roto, maka membutuhkan waktu lebih dari 30 menit.

‘’Kalau mutarkan 3 kali lipat lebih jauh ketimbang lewat jembatan gantung ini,’’ pungkasnya.(816)

Tags :
Kategori :

Terkait