Dua Kali Tembak Kepala Teman

Selasa 03-01-2017,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Dikubur, Lalu Dibuang

BENGKULU, BE- Dalam tempo 6 jam dari penemuan mayat tanpa identitas di kawasan jalan Pinus Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu Sore Minggu (1/1) lalu, Tim khusus Jatanras Polda Bengkulu bersama anggota Reskrim Polres Bengkulu dan Polsek Gading Cempaka, berhasil mengidentifikasi korban.

Kemudian menangkap empat orang pelaku yang ternyata teman sepermainan korban. Mayat yang ditemukan membusuk itu ternyata seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Doni Tarnando (22) warga jalan Sumur Dewa RT 20 RW 06 Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar.

Sementara untuk para pelaku berinisial DA (17) warga jalan Veteran, FR (17) warga jalan Kenanga, DM (16) dan RP (19) warga jalan Renjani Kota Bengkulu. Dilihat dari kronologisnya, pembunuhan ini sangat terencana.

Kejadian, Jumat (30/12) siang, korban Doni berpamitan kepada kakaknya untuk pergi kuliah dan sekaligus bermaksud akan menjualkan motor miliknya, jenis Satria FU dengan nomor Polisi BD 6071 EK. Ini setelah salah seorang pelaku utama berinisial DA yang ternyata teman akrab korban mengatakan bahwa ada yang akan membeli motor miliknya.

Setelah kuliah, korban pun langsung menghubungi pelaku DA untuk mengajak bertemu transaksi jual beli motor yang mana pelaku DA langsung meminta korban agar datang sendirian bertemu dengan pembeli di salah satu kebun pisang jalan Merapi 7A RT 05 Kelurahan Panorama Kebun Tebeng Kota Bengkulu. Setibanya korban sekitar pukul 14.30 WIB, di TKP pembunuhan.

Salah seorang pelaku yang berperan sebagai pembeli yaitu DM mencoba dan membawa motor korban. Sementara pelaku DM membawa motor, ketiga pelaku yaitu DA, FR dan RP menyerahkan sebuah pisau kepada korban dan memerintahkan korban menebang salah satu pohon pisang.

Pada saat menebang pohon pisang itulah, korban langsung ditembak oleh pelaku DA menggunakan senjata angin yang telah dimodifikasi untuk menembak hewan babi, berjarak 2 meter langsung menembakannya ke arah kepala korban sebanyak 2 kali hingga korban tersungkur. Setelah mengetahui korban sudah tidak berdaya, ketiga pelaku pun langsung menyeret korban untuk dimasukan ke dalam lobang tanah yang sebelumnya telah disediakan yang hanya berjarak beberapa meter saja dari tempat penembakan.

Selanjutnya, korban ditinggalkan dan motor korbanpun dijual kepada orang lain dan uang pun  langsung dibagi tiga. Dari uang hasil penjualan motor korban, para pelaku membelikannya dengan dua unit handphone merek Xiomi dan Asus.

Namun, setelah dua hari menguburkan korban, pelaku DA kembali lagi ketempat penguburan korban dan terciumlah bau yang sudah sangat menyengat, sehingga agar para warga tidak mengetahui dan mencurigai bau tersebut.

Akhirnya, pelaku DA menghubungi pelaku DM untuk membantu dirinya dan tiga orang pelaku lainnya membawa korban dan membuangnya ke kawasan jalan pinus Danau Dendam Tak sudah Kota Bengkulu dengan menggunakan dua jenis motor. Pembuangan korban sendiri dilakukan oleh para pelaku pada malam pergantian tahun.

Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs Yovianes Mahar melalui Dir Reskrimum Kombes Pol A Rafik SE MH membenarkan pihaknya telah menangkap empat orang pelaku pembunuhan terhadap korban yang diketahui bernama Doni yang ditemukan terbungkus di dalam karung di kawasan Danau Dendam Kota Bengkulu.

\"Kita berhasil menangkap para pelaku dengan waktu 6 jam sejak ditemukannya korban dan inipun hasil kerja keras Timsus Jatanras Polda Bengkulu bersama, Reskrim Polres Bengkulu dan Reskrim Polsek Gading Cempaka,\" jelasnya, kemarin (2/1).

Dalam penangkapan ke empat pelaku, anggota kepolisian juga berhasil mengamankan 1 pucuk senjata angin yang telah dimodifikasi untuk senjata berburu babi hutan, karung sisa untuk membungkus korban yang dibeli para apelaku sebelum mengeksekusi korban, 2 unit handphone hasil penjualan motor korban, uang sisa penjualan motor sebesar Rp 2 juta lebih, cangkul yang digunakan untuk menggali lobang penguburan korban. \"Kita amankan motor korban jenis Suzuki FU dan motor pelaku untuk membuang korban Honda Beat dan Yamaha Vega,\" sampainya.

Sementara, ketika BE mendatangi tempat awal pembunuhan korban, tampak lingkungan TKP sangatlah sepi kerena warga setempat semuanya kebanyakan bekerja. Di tempat penguburan korban, terlihat tanah galian masih tampak segar dengan ditutupi sampah-sampah warga sekitar yang berada di bawah pohon pisang dan hanya berjarak lebih kurang 10 meter dari rumah warga.

Sementara, pohon pisang yang dijadikan pengalihan korban, telah roboh dengan pohon pisangnya masih menempel di pohon pisang tersebut. Niken Putri (26) warga yang rumahnya berhadapan dengan tempat korban dikuburkan mengatakan bahwa dirinya maupun warga yang lain tidak mengetahui jika tanah kosong yang banyak ditanami pohon pisang yang berada di depan rumahnya, adalah tempat penguburan korban pembunuhan yang ditemukan di kawasan Danau Dendam pada sore Minggu (1/1).

Hanya saja dirinya mengetahui ditemukannya mayat tersebut melalui media. \"Saya tidak tahu kalau sebelumnya korban dibunuh dan dikubur di depan rumah saya,\" jelasnya.

Hanya saja Niken pernah melihat pada hari kejadian, pada hari Jumat (30/12) sekitar pukul 15.00 WIB melihat ada beberapa orang pemuda yang sedang berbincang di kawasan tanah kosong tersebut, namun dirinya tidak mengetahui jika akan terjadi pembunuhan, karena dirinya hanya melihat sekilas pada saat akan membuang sampah dan selanjutnya kembali masuk kedalam rumah.

\"Kalau tidak salah memang ada yang lagi asik ngobrol, tetapi saya tidak tahu siapa dan orangnya juga tidak tahu, karena saya hanya melihat ketika buang sampah,\" ujarnya.

Korban Kembali Divisum.

Sementara, sekitar pukul 11.30 WIB kemarin (2/1), korban belum di kuburkan oleh pihak keluarga karena akan kembali dilakukan visum dan otopsi oleh tim dokter RS Bhayangkara Bengkulu.

Dengan menggunakan sebuah peti mati, korban Doni langsung dinaikan kedalam mobil jenazah dan dibawah ke RS M Yunus. Sementara, rumah korban sendiri, sudah banyak didatangi oleh keluarga, maupun warga sekitar dan teman sepermainan maupun teman satu kampus dengan korban.

Sedangkan, ayah korban yaitu Darwis (58) yang merupakan karyawan di Bulog Bengkulu, tidak henti-hentinya menangis atas kepergian anak ketiganya itu dengan meninggal dibunuh oleh temannya sendiri, karena menginginkan motor korban.

Sementara ibu korban telah lama meninggal dunia. Keluarga korban, melihat ayah korban tidak henti-hentinya menangis. Terus berupaya agar ayah korban bisa mengiklaskan korban dan berhenti menangis dan mengajak mendoakan korban. \"Sabar, kita doakan aja anak kita, banyak-banyak istikfar,\" ajak salah seorang keluarga korban kepada ayah korban.

Korban Dikenal Periang

Dimata teman-temannya, korban merupakan orang yang asik dan periang, sehingga dengan kabar bahwa Doni telah meninggal sangatlah mengejutkan, ditambah lagi dibunuh oleh temannya sendiri hanya karena menginginkan motor korban.

Rani yang merupakan salah seorang yang pernah dekat dengan korban hanya bisa terdiam dan tidak banyak kata-kata ketika ikut melayat di rumah korban. \"Saya tidak menyangka ajal, dia sudah meninggal padahal orangnya baik,\" kata Rani.

Sebelum ditemukan, Rani sempat dihubungi oleh orang tua Doni yaitu Darwis (58) yang bertanya melalui handphone apakah melihat dan mengetahui keberadaan korban, namun karena tidak mengetahu, Rani tidak bisa memberikan informasi yang banyak. Akan tetapi, Rani juga sempat melakukan pencarian untuk mendaptkan informasi dimana Doni berada. Hingga dikabarkan Doni sudah meninggal. \"Pagi tadi saya dapat kabar dari temannya, mengatakan mayatnya pernah ditemukan,\" ceritanya.

Dimata tetangga tempat korban tinggal, juga termasuk orang yang sangat periang dan asik. Selalu ada ketika warga sekitar sedang ada acara walaupun hanya untuk sekedar ikut meramaikan acara. Jika ada perlombaan seperti main Song, korban sering ikut dan termasuk orang yang beruntung karena sering menjadi juara. \"Doni orangnya asik tidak banyak ulah, saya ingat waktu main Song dia sering juara kalau tidak 2 juara 3,\" cerita Redi (36) tetangga korban.

Namun mengetahui Doni sudah meninggal, Redi tidak habis pikir orang yang dikenalnya asik dan ramah, begitu cepat meninggalkan warga RT 20. Apalagi diketahui, pembunuh korban adalah teman sepermainan korban dan bisa dikatakan sudah setidur semakan di rumah korban. \"Yang namanya Dendi itu, sering main ke rumah ini (korban) saya sering melihatnya,\" cerita salah seorang tetangga korban ini.

Sebelum ditemukan mayatnya, Redi menceritakan bahwa, sebelumnya, kakak kandung korban bernama Asep, sempat mendatangi tempat tinggal Dendi (pelaku) menanyakan keberadaan Doni, Namun Dendi tidak mengetahui keberadaan Doni, selanjutnya Asep meminta bantuan Dendi untuk mencari korban dan Dendipun tidak bisa. \"Saya dapat cerita, Asep nemui Dendi minta bantu cari Doni, tetapi Dendi banyak alasan, terus didatangi lagi Dendi menghilang dari rumahnyo dan ternyata Dendi yang bunuh Doni,\" jelasnya(614)

Tags :
Kategori :

Terkait