KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Setelah disahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepahiang langsung begerak cepatmenyerahkan APBD 2017 ke Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti SH MH untuk dilakukan verifikasi. Bahkan saat ini Pemda tengah menanti perbaikan dari Gubernur Bengkulu .
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepahiang, Zamzami Zubir SE MM menyebutkan, jika adanya perbaikan dari Gubernur, maka pihaknya dapat menindak lanjutinya. Sehingga APBD Kepahiang 2017 tidak mengalami permasalahan ataupun keterlambatan yang dapat berdampak kurang bagus.
\"Mungkin ada perbaikan, kita lagi menunggu verifikasinya dari Gubernur,\" ungkap Sekda.
Sebelumnya fraksi PKPI, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi Nasdem dan FKPD DPRD Kabupaten Kepahiang menyetujui pengesahan APBD 2017 dalam sidang paripurna pengesahan Rabu (14/12) sebesar Rp 712.172.297.450.26.
Disebutkan Sekda, dalam penyusunan APBD 2017 Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM bersama Wakil Bupati Netti Herawati SSos tetap memfokuskan pembangunan pada bidang insfrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan. Sehingga dalam APBD Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) mendapatkan alokasi anggaran cukup besar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rp 28.005.730.431, Dinas Kesehatan Rp 66.210.442.018, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rp 17.158.105.100, Dinas Pekerjaan Umum Rp 82.577.156.906.
Selain itu tentunya program unggulan Bupati dibidang pariwisata. Sehingga berupaya untuk membangun objek-objek wisata andalan Kabupaten Kepahiang nantinya. Diantaranya Bupati merencanakan pembangunan gedung center informasi kebudayaan serta dapat dijadikan lokasi pentas seni bagi seluruh masyarakat. Lalu bupati juga mengagendakan pembukaan akses objek wisata air terjun serta sumber air panas di Bukit Hitam Kecamatan Kabawetan. Guna pencegahan kekerasan terhadap perempuan bupati juga menganggarkan dana pada Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Rp 3.373.909.406.10. Tentunya anggaran cukup besar tersebut dapat digunakan untuk sosialisasi serta membangun sarana dan prasaran penunjang guna pemberdayaan perempuan. (320)